Wednesday, February 3, 2016

Rajin Ibadah Tapi Masuk Neraka

Coba kita lihat dalam Shahih Muslim disebutkan bahwa nanti di hari kiamat ada orang yang banyak pahala, di dunia rajin ibadah, shalat tidak pernah lewat, zakat selalu tepat, haji tidak hanya sekali, puasa tidak pernah alpa, pahala-pahala itu semua tidak berguna lantaran orang tersebut sosialnya tidak beres. Rajin menghina, gemar mencaci dan menuduh, membunuh tanpa sebab. Akhirnya bangkrut karena pahalanya diberikan kepada mereka yang pernah menjadi korban kegoisannya. Rajin sih ibadahnya, tapi dengan sekitar tidak shalih. Allah swt membatalkan masuk surga karena horizontalnya rusak.

وعن أبي هُريرةَ - رضي الله عنه - : أنَّ رسولَ الله - صلى الله عليه وسلم - ، قَالَ إنَّ المُفْلسَ مِنْ أُمَّتي مَنْ يأتي يَومَ القيامَةِ بصلاةٍ وصيامٍ وزَكاةٍ ، ويأتي وقَدْ شَتَمَ هَذَا، وقَذَفَ هَذَا ، وَأَكَلَ مالَ هَذَا ، وسَفَكَ دَمَ هَذَا ، وَضَرَبَ هَذَا ، فيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ ، وهَذَا مِنْ حَسناتهِ ، فإنْ فَنِيَتْ حَسَناتُه قَبْل أنْ يُقضى مَا عَلَيهِ ، أُخِذَ منْ خَطَاياهُم فَطُرِحَتْ عَلَيهِ ، ثُمَّ طُرِحَ في النَّارِ. رواه مُسلم
Dari Abu Hurairah ra Rasul saw bersabda "orang yang bangrut nanti di hari kiamat itu ialah yang datang kepada Alloh dengan membawa pahala shalat, zakat, akan tetapi di dunia dia telah mencaci orang lain, menuduh orang lain, memakan harta orang lain tidak haq, menumpahkan darah orang lain, memukul orang lain. Maka kebaikannya diambil dan diberikan kepada korban-korbannya. Sampai jika kebaikannya habis dan tanggungannya belum selesai, dosa yang ada pada orang-orang (korban) tersebut diambil dan ditimpahkan kepadanya. Kemudian dia dilempar ke Neraka". (HR muslim)

Muslim harus Jaga Lisan dan Tangan. Dalam kitab shahih Al Bukhari, Rasululloh menyebutkan dengan singkat dan padat tentang siapa itu muslim.

عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِه
"Muslim itu adalah yang muslim lainnya terjaga dari keburukan lisan dan tangannya". (HR. Al-Bukhari)

Beliau saw mengatakan muslim itu yang muslim lainnya selamat dari keburukan lisan dan tangannya. Jadi kalau ada yang mengaku muslim, taat kepada al-Quran, patuh dengan hadits-hadits Nabi saw tapi mulutnya kotor, rajin menghina, doyan mencaci, gampang menuduh, kalau merujuk kepada hadits shahih Imam Al Bukhari tersebut, cacat status muslimnya.

Ini bukti pentingnya menjadi pribadi yang shalih sosial, saking pentingnya Nabi saw sampai mendefinisikan muslim itu dengan makna sosial. Bahwa muslim itu yang baik lisannya, dan ramah tangannya kepada sesama. Bukan yang rajin shalatnya, getol puasanya saja, tapi yang bergaul dengan akhlak baik kepada sesama, itu muslim.

No comments:

Post a Comment