Tuesday, February 2, 2016

Kyai Hasan Genggong & Habib (Supir)

Di Jawa Timur ada seorang Kyai namanya KH. Hasan. Beliau adalah pendiri Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Kraksaan Probolinggo. Beliau itu termasuk wali Allah yang luar biasa. Jika beliau mau kedatangan Ahli Bait, keturunan nabi, Habib, beliau lari menjemput sambil berkata ada raihatul musthafa, ada bau (harum badan Rasulullah Saw). Padahal kuturunan nabi itu entah baru sampai dimana.

Diantara Karamahnya, ada seorang haji mau sowan kepada Kiai Hasan. Pak haji ini menyewa mobil, kebetulan yang jadi sopirnya Ahli Bait (Habib/Syarif) namun haji ini tidak tahu kalau dia adalah Ahli Bait. Di dalemnya, Kyai Hasan bilang sama anak- anaknya "tolong kamar tidur dirapikan kita mau kedatangan Habib". "Habibnya siapa?" Tanya putra kiyahi Hasan. "Nanti saya tunjukan kalau sudah datang, jawab kiyahi Hasan".

Setelah haji itu tiba dirumah kyai Hasan, beliau bertanya pada haji itu, "Haji supirmu dimana?", "Sopir saya tidur kyai" jawabnya Haji. Kyai balik bertanya "dimana?" "dimobil Kyai" jawab Haji. Saya mau dekati dia boleh ya?, Kyai meminta ijin. Habib bangun Bib! Sopir itu kaget, karena seumur-umur tidak ada yang manggil sayyid, atau Habib. Ternyata sang sopir bermarga Al Jufri. Kyai Hasan ditanya "dari mana tahu sopir itu Habib?" "dari bau keringatnya, bau keringat kangjeng Nabi", kata kyai Hasan.

Itu hebatnya ulama-ulama kita dahulu, sejauh itu pandangannya, dari hormatnya pada Ahli Bait Nabi. Dan tokoh-tokoh itu bukan satu dua, Imam Subki, Qadhi Iyadh tahu bagaimana kedudukan Ahli Bait dan Nabi dan juga ulama-ulama lain, dawuh Habib M. Lutfi bin Ali Yahya.

No comments:

Post a Comment