Tuesday, May 10, 2016

KAROMAH ULAMA MADURA, KH. ABDUL MAJID (Tetap Membimbing Murid-muridnya Walaupun Sudah Meninggal)

Alkisah, ada seorang kiai bernama KH. Abd Bari, suatu saat beliau pergi ke Makkah bersama KH. Abd. Hamid Baqir bin KH. Abd. Majid menggunakan kapal laut. Pada saat itu tidak ada penumpang yang mengenal sosok KH. Abd. Hamid Baqir bin KH. Abd Majid sebagai ulama terkemuka di Madura.

Dalam perjalanan itu, ada seorang yang dikenal sebagai ulama/orang ‘alim dalam rombongan kapal laut tersebut (sebutlah beliau dengan si Kyai ‘Alim dalam tulisan ini).

Di tengah perjalanan si Kyai ‘Alim tersebut diajukan suatu permasalahan agama oleh beberapa orang dalam rombongan itu. Karena adanya pertanyaan, maka serta merta si Kyai 'Alim mencari jawaban, namun tidak menemukan jawaban yang pasti.

Beliau menawarkan kepada rombongan agar diadakan diskusi untuk memecahkan masalah tersebut, tak terkecuali KH. Abd. Hamid Baqir yang memang berada dalam rombongan tersebut. Maka berjalanlah diskusi dalam rombongan itu yang akhirnya jawaban KH. Abd Hamid Baqir-lah yang mampu memutuskan permasalahan keagamaan tersebut.

KH. Abd. Bari selaku orang yang mendampingi beliau (KH. Abd Hamid Baqir) dibuat penasaran dengan kemampuan menjawab beliau tentang masalah tersebut. Karena penasaran KH. Abd Bari bertanya kepada KH. Abd Hamid Baqir, “Dari mana Ajunan mendapat jawaban sebagus itu.” Maka beliau menjawab, “Dul, waktu aku diskusi tadi, aku dihadiri K. Majid (maksudnya RKH. Abd. Majid, pendiri PP. Bata-Bata) hingga aku bisa menjawab semua permasalahan tersebut”.

Riwayat di atas diceritakan oleh KH. Rowatib pengasuh PP.Nurul Islam pesanggar saat menyampaikan sambutan di pertemuan IKABA Kor Des Pesanggar, Tanjung dan Palengaan daya, tepatnya di kediaman R. Majid Tanjung, pada hari Ahad 01 Mei 2016. KH. Rowatib menjelaskan bahwa sosok KH. Abd Bari tak lain adalah Pamannya sendiri.

KH. Rowatib kemudian mengkorelasikan riwayat di atas dengan cerita lain, bahwa pada saat belau mengikuti kajian tafsir Al Qur’an kepada RKH. Ahmad Mahfud Zayyadi (pengasuh PP. Bata-Bata ketiga). RKH. Ahmad Mahfud Zayyadi bercerita; Bahwa ada seorang pengasuh pondok pesantren di Suger, jika saat mengajar ada kajian yang beliau tidak fahami, maka beliau tidur, lalu Setelah bangun beliau bisa mengajar lagi dengan sempurna dan dapat memahami semua yang sebelum tidur tidak faham.

Suatu saat ada yang menanyakan tentang kejadian ini kepada beliau, Maka beliau menjawab, “Saat saya tidur itu, saya didatangi guru saya KH. Abd. Majid”.

Demikian cerita yang disampaikan KH. Rowatib, semoga kita dapat mengambil hikmah dari cerita inidan senantiasa dialiri barokah Allah dengan sebab Syaikhina RKH Abd. Majid bin RKH Abd. Hamin dan para guru-guru kita yang lain. Amiin

Sumber: fp Aswaja Madura dengan sedikit editan di penulisan

3 comments:

  1. Subhanallah,,, la haula wa laa quwwata illaa billah...

    ReplyDelete
  2. Subhanallah... Andai diketahui permasalahan apa yang di bahas dan di kaji tersebut, tentu lebih baik lagi...

    ReplyDelete