Tuesday, May 31, 2016

KISAH NABI IBRAHIM AS TIDAK MAKAN KECUALI BERSAMA TAMU

Dahulu, Nabi Ibrahim As. punya kebiasaan tidak makan kecuali dengan para tamu. Kebiasaan Nabi Ibrahim As. tersebut masyhur di kalangan masyarakat. Hingga suatu saat ada seseorang tamu yang mendatangi Nabi Ibrahim As. Tamu itu berkata, "Saya mendengar bahwa kamu adalah seseorang yang tidak makan melainkan dengan para tamu. Saya datang ke tempatmu meminta agar saya diberi makan dan mendapatkan jamuan darimu."

Kemudian Nabi Ibrahim berkata, "Baik, saya akan menjamumu. Tapi sebelumnya saya mau tahu apa agamamu? Apakah kau seseorang yang menyembah Allah?". "Tidak, saya bukan seseorang yang menyembah Allah." Jawab tamu tersebut. Nabi Ibrahim lalu berkata, "Kalau kamu mau saya jamu, kamu harus beriman kepada Allah Swt. terlebih terdahulu." Seseorang itupun tidak mau mengikuti ajakan Nabi Ibrahim As. Kemudian tamu itu pergi begitu saja.

Beberapa saat kemudian Allah Swt. menurunkan wahyu kepada Nabi Ibrahim, "Hai Ibrahim, seseorang itu sudah puluhan tahun kafir kepadaKu. Biarlah itu menjadi urusan dia dan Aku. Dan selama puluhan tahun itu pula Aku tidak pernah menghentikan pemberian rizki kepadanya. Baru hari ini saya mengirimnya kepadamu. Aku mewakilkan rizkiKu untuk dia melaluimu. Kenapa kau mempersyaratkan macam-macam kepadanya?"

Setelah mendapatkan teguran dari Allah Swt., Nabi Ibrahim pun bergegas pergi mencari orang tersebut. Setelah ketemu, Nabi Ibrahim mengajaknya ke rumah untuk menjamunya. "Tidak! Tidak! Kenapa tadi sewaktu saya mendatangi rumahmu, engkau menolak menjamuku dan mempersyaratkan macam-macam?" Sanggah orang tersebut.

Nabi Ibrahim kemudian menjawab, "Gara-gara kamu, aku mendapatkan teguran dari Allah Swt." Dengan terheran-heran orang itu membalas, "Tuhanmu menegurmu gara-gara saya? Baik sekali Tuhanmu. Kalau begitu, mulai sekarang aku akan mengikuti ajaranmu, aku beriman kepada Allah Swt." (Transkip petikan ceramah Habib Jindan bin Novel di Alfachriyah via fp islamuna.info Googlenya Aswaja).

OBAT YANG DIAJARKAN MALAIKAT JIBRIL KEPADA NABI SAW

Obat segala penyakit.

فائدة : روي أنه صلى الله عليه وسلم قال "علمني جبريل دواء لا أحتاج معه إلى دواء ولا طبيب". فقال أبو بكر وعمر وعثمان وعلي رضي الله عنهم، "وما هو يا رسول الله؟ إن بنا حاجة إلى هذا الدواء".
Diriwayatkan bahwa Nabi saw bersabda, "Jibril mengajariku sebuah obat dengannya saya tidak lagi butuh pada obat lain dan dokter. Kemudian Abu Bakr, Umar, Utsman dan Ali ra, bertanya "Apa itu, wahai Rasulullah? sesungguhnya kami membutuhkan obat tersebut".

فقال "يؤخذ شيئ من ماء المطر وتتلى عليه فاتحة الكتاب، وسورة الإخلاص، والفلق، والناس، وآية الكرسي، كل واحدة سبعين مرة ويشرب غدوة وعشية سبعة أيام. فو الذي بعثني بالحق نبيا، لقد قال لي جبريل إنه من شرب من هذا الماء رفع الله عن جسده كل داء وعافاه من جميع الأمراض والأوجاع".
Lalu Nabi Muhammad saw bersabda, "Ambillah air hujan secukupnya, dan bacakanlah atasnya surat Al Fatihah, Al Ikhlash, Al Falaq, Al Naas, dan ayat Al Kursi. Masing-masing dibaca sebanyak 70 kali. Diminum pagi dan sore selama 7 hari. Demi Dzat yang telah mengutusku dengan hak sebagai seorang Nabi, sungguh Jibril telah berkata kepadaku, "Sesungguhnya, barang siapa meminum air tersebut, maka Allah akan menghilangkan segala penyakit dari tubuhnya. Dan Allah akan menyembuhkan dari semua macam sakit".

ومن سقي منه امرأته ونام معها حملت بإذن الله تعالى، ويشفي العينين، ويزيل السحر، يقطع البلغم، ويزيل وجع الصدر والأسنان والتخم العطش وحصر البول، ولا يحتاج إلى حجامة ولا يحصى ما فيه من المنافع إلا الله تعالى، وله ترجمة كبيرة اختصرناها، والله أعلم.
Dan barangsiapa meminumkan air tersebut pada istrinya, lalu tidur bersama dengan sang istri (bersetubuh) maka istri akan bisa hamil dengan idzin Allah. Dan air tersebut juga bisa menyembuhkan mata yang sakit, menghilangkan sihir, menghilangkan dahak, menyembuhkan sakit dada, sakit gigi, pencernaan, sembelit, kecing tidak lancar. dan tidak butuh dibekam (canduk) dan manfaat-manfaat yang lain yang hanya Allah yang tau.

Sumber: Al Nawadir karya syaikh Syihabuddin bin Salamah Al Qolyubi

Monday, May 30, 2016

MANUSIA TERBAIK MENURUT RASUL SAW

عن ابن عمر، أن رجلا جاء إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم، فقال : يا رسول الله أي الناس أحب إلى الله؟ وأي الأعمال أحب إلى الله عز وجل؟
Dari Ibnu Umar bahwa seorang lelaki mendatangi Rasulullah saw dan bertanya, ”Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling dicintai Allah? dan amal apakah yang paling dicintai Allah swt?”

فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : أحب الناس إلى الله أنفعهم للناس، وأحب الأعمال إلى الله سرور تدخله على مسلم، أو تكشف عنه كربة، أو تقضي عنه دينا، أو تطرد عنه جوعا،
Rasulullah saw menjawab, ”Orang yang paling dicintai Allah adalah orang yang paling bermanfaat buat manusia dan amal yang paling dicintai Allah adalah kebahagiaan yang engkau masukkan ke dalam diri seorang muslim atau engkau menghilangkan suatu kesulitan atau engkau melunasi hutang atau menghilangkan kelaparan.

ولأن أمشي مع أخ لي في حاجة أحب إلي من أن أعتكف في هذا المسجد، يعني مسجد المدينة شهرا،
Dan sesungguhnya aku berjalan bersama seorang saudaraku untuk (menuaikan) suatu kebutuhan lebih aku sukai dari pada aku beritikaf di masjid ini, yaitu Masjid Madinah selama satu bulan.

ومن كف غضبه ستر الله عورته، ومن كظم غيظه، ولو شاء أن يمضيه أمضاه، ملأ الله عز وجل قلبه أمنا يوم القيامة،
Dan barangsiapa menghentikan amarahnya maka Allah akan menutupi kekurangannya dan barangsiapa menahan amarahnya padahal dirinya sanggup untuk melakukannya maka Allah akan memenuhi hatinya dengan rasa aman pada hari kiamat.

ومن مشى مع أخيه في حاجة حتى أثبتها له أثبت الله عز وجل قدمه على الصراط يوم تزل فيه الأقدام.
Dan barangsiapa yang berjalan bersama saudaranya untuk (menunaikan) suatu keperluan sehingga tertunaikan (keperluan) itu maka Allah akan meneguhkan kakinya di atas Shirath, yang mana pada hari itu banyak kaki-kaki orang tergelincir. HR. Thabrani

Saturday, May 28, 2016

SUARA 'NGING' DITELINGA PERTANDA...

Di antara kita memang kadang mengalami dan merasakan suara “nging” di telinga. Kadang ada yang berlangung sebentar, tetapi ada yang tidak.  Fenomena suara “nging” di telinga juga sering kali ditafsirkan ke hal-hal negatif. Bahkan kadang acapkali membuat gelisah orang yang merasakannya.

 Sepanjang yang kami ketahui bahwa suara “nging” di telinga tidak ada kaitannya dengan petanda buruk. Tetapi merupakan peringatan kepada orang yang mengalaminya untuk ingat kepada Rasulullah saw dan membaca shalawat kepadanya. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah saw sebagai berikut:

 إِذَا طَنَّتْ أُذُنُ أَحَدِكُمْ فَلْيَذْكُرْنِي وَلْيُصَلِّي عَلَيَّ وَلْيَقُلْ ذَكَرَ اللَّهُ مَنْ ذَكَرَنِي بِخَيْرٍ - رواه الحكيم وابن السني، الطبراني وابن عدي وابن عساكر
“Jika telinga salah seorang di antara kalian berdengung, maka hendaknya ia mengingatku (Rasulullah saw), membaca shalawat kepadaku, dan mengucapakan: dzakarallahu man dzakarani bi khairin (Semoga Allah swt mengingat orang yang mengingatku dengan kebaikan)”. (H.R. al-Hakim, Ibn as-Sinni, at-Thabarani)

Dalam mengomentari sabda di atas, az-Zaila’i menyatakan bahwa dalam hadits tersebut mengandung bahwa tidak hanya sekedar mengingat Rasulullah saw tetapi juga bershalawat kepadanya dan mengucapkan: "dzakarallahu man dzakarani bi khairin."   

قَالَ الزَّيْلَعِيُّ فِيهِ عَدَمُ الْاِكْتِفَاءِ بِالذِّكْرِ حَتَّى يُصَلِّيَ عَلَيْهِ وَلْيَقُلْ ذَكَرَ اللهُ مَنْ ذَكَرَنِي بِخَيْرٍ
“Az-Zaila’i berkata, dalam hadits ini tidak cukup (bagi orang yang telinganya berdengung, pent)  hanya dengan mengingat Rasulullah saw saja sehingga ia bershalawat kepadanya (dan hendaknya membaca: dzakarallahu man dzakarani bi khairin)”. (Abdurrauf al-Munawi,Faidlul-Qadir, Bairut-Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, cet ke-1, 1415 H/1994 M, juz, 1, h. 511)

Masalah ini juga telah dibahas dalam Muktamar Nahdlatul Ulama ke-11 di Banjarmasin pada tanggal 19 Rabiul Awwal 1355 H/9 Juni 1936. Dalam Muktamar tersebut dijelaskan bahwa suaran “nging” dalam telinga menunjukkan bahwa Rasulullah saw sedang menyebut orang tersebut dalam perkumpulan yang tertinggi (al-mala` al-a’la) agar ia ingat kepada beliau dan bershalawat kepadanya.

Pandangan Muktamirin tersebut didasarkan kepada pendapat Abdur rauf al-Munawi yang dikemukakan oleh ‘Ali al-‘Azizi dalam kitab as-Siraj al-Munir: 

قَالَ الْمُنَاوِيُّ فَإِنَّ اْلأُذُنَ إِنَّمَا تَطُنُّ لَمَّا وَرَدَ عَلَى الرُّوْحِ مِنَ الْخَبَرِ الْخَيْرِ وَهُوَ أَنَّ الْمُصْطَفَى قَدْ ذَكَرَ ذَلِكَ اْلإِنْسَانَ بِخَيْرٍ فِي الْمَلاَءِ اْلأَعْلَى فِيْ عَالَمِ اْلأَرْوَاحِ
“Imam al-Munawi berkata,  sesungguhnya telinga itu berdengung hanya ketika datang berita baik ke ruh, bahwa Rasasulullah Saw. telah menyebutkan orang (pemilik telinga yang berdengung) tersebut dengan kebaikan di al-Mala’ al-A’la (majlis tertinggi) di alam ruh. (Lihat Akamul Fuqaha)

http://www.nu.or.id/post/read/54231/suara-nging-di-telinga

CERITA 3 ORANG BUTA MENCARI GAJAH

Dalam sebuah ceramah, K.H. Zainudin. MZ pernah bercerita;

Ada 3 orang buta dilepas di kebun binatang, disuruh cari tahu apa itu gajah. Saya yakin laporannya pasti beda-beda.

Orang buta 1 bilang; "gajah itu lebar tipis kaya kipas". Rupanya yang dia pegang baru kupingnya gajah saja.

Orang buta kedua marah; " bodoh, salah dia pak. Yang bener itu saya; gajah itu kecil panjang kaya ular". Rupanya yang dia pegang cuma ekor gajah.

Orang buta ketiga lebih marah lagi, dia bilang; "mereka berdua salah semua pak, yang bener ya saya. Gajah itu gede kaya pohon kelapa". Rupanya yang dia pegang cuma kaki gajah doang.

Itu gambaran kebanyakan orang sekarang. Mengaku paling tahu Islam, padahal baru sedikit. Ceramah kemana2 bilang apa itu Islam dan menyalahkan semua orang yang berbeda.

Bagi orang yang belum tahu gajah, jelas orang buta ini menyesatkan. Dan bagi yang sudah tahu gajah, jelas mereka jadi bahan tertawaan.

Kopas dari fb Ahmad Zarkasih

Friday, May 27, 2016

FAIDAH YANG DIDAPAT OLEH SANTRI YANG TIDAK MENGHASILKAN ILMU

Dinukil dari kitab Tanbihul Gafilin karya Abul Laist Al Samarqandi

يُقَالُ مَنِ انْتَهَى إِلَى الْعَالِمِ، وَجَلَسَ مَعَهُ، وَلَا يَقْدِرُ عَلَى أَنْ يَحْفَظَ الْعِلْمَ، فَلَهُ سَبْعُ كَرَامَاتٍ
Dikatakan bahwa, seseorang yang pergi menuju orang alim, duduk bersamanya tetapi dia tidak mampu menghafalkan ilmu, maka orang tersebut masih mendapatkan tujuh kemuliaan.

أَوَّلُهَا: يَنَالُ فَضْلَ الْمُتَعَلِّمِينَ.
1. mendapatkan keutamaan orang-orang yang belajar.

وَالثَّانِي: مَا دَامَ جَالِسًا عِنْدَهُ كَانَ مَحْبُوسًا عَنِ الذُّنُوبِ وَالْخَطَأِ.
2. selama masih duduk bersama orang alim maka dia tercegah dari melakukan dosa dan kesalahan.

وَالثَّالِثُ: إِذَا خَرَجَ مِنْ مَنْزِلِهِ تَنْزِلُ عَلَيْهِ الرَّحْمَةُ.
3. ketika keluar dari rumahnya maka rahmat turun kepadanya.

وَالرَّابِعُ: إِذَا جَلَسَ عِنْدَهُ، فَتَنْزِلُ عَلَيْهِمُ الرَّحْمَةُ، فَتُصِيبُهُ بِبَرَكَتِهِمْ.
4. ketika dia duduk disamping orang alim maka rahmat turun kepada mereka dan diapun mendapatkan rahmat sebab berkah mereka.

وَالْخَامِسُ: مَا دَامَ مُسْتَمِعًا تُكْتَبُ لَهُ الْحَسَنَةُ.
5. selama masih mendengarkan maka ditulis kebaikan baginya.

وَالسَّادِسُ: تَحُفُّ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ بِأَجْنِحَتِهَا رِضًا وَهُوَ فِيهِمْ.
6. mereka dilindungi malaikat dengan sayap-sayapnya karena ridha dan orang tersebut juga bersama mereka.

وَالسَّابِعُ: كُلُّ قَدَمٍ يَرْفَعُهُ، وَيَضَعُهُ يَكُونُ كَفَّارَةً لِلذُّنُوبِ، وَرَفْعًا لِلدَّرَجَاتِ لَهُ، وَزِيَادَةً فِي الْحَسَنَاتِ
7. setiap langkah kakinya yang diangkat dan diletakkan maka menjadi penghapus bagi dosa-dosa, pengangkat derajat dan tambahan kebaikan baginya.
Wallahu 'Alamu Bisshawab.

Dikutip dari kitab Tanbihul Ghafilin

RUMPUT TETANGGA LEBIH HIJAU

Ada seorang lelaki berkata kepada seorang syekh, "Dulu, sebelum menikah, aku melihat istriku begitu indah, tiada duanya di dunia ini. Ketika aku melamarnya, ternyata ada banyak wanita yang seindah dia. Ketika aku menikahinya, aku mulai merasa bahwa ada banyak wanita yang lebih cantik darinya. Sekarang, setelah hampir 10 tahun kami menikah, aku merasa bahwa semua wanita lebih menarik daripada istriku."

Syekh itu menjawab:

ﺃﻓﺄﺧﺒﺮﻙ ﺑﻤﺎ ﻫﻮ ﺃﺩﻫﻰ ﻣﻦ ﺫﻟﻚ ﻭﺃﻣﺮّ!؟
"Apakah engkau tahu, ada yang jauh lebih parah dari yang kau alami saat ini?"

"Tidak." "Seandainya, engkau menikahi seluruh wanita di dunia, tanpa terkecuali, maka engkau akan merasa bahwa anjing-anjing yang berkeliaran di jalan jauh lebih menarik bagimu dari pada wanita manapun."

Syekh itu melanjutkan:

ليس الأمر في عرسك ، وإنما هو في قلبك الطامع وبصرك الزائغ ، ولا يملأ عين ابن آدم الا التراب
"Masalah sesungguhnya bukan terletak pada istrimu, tapi terletak pada hati rakusmu dan mata keranjangmu. Mata manusia tidak akan pernah puas, kecuali jika sudah tertutup tanah."

Lalu Syekh itu bertanya, "Apakah engkau ingin istrimu kembali seperti dulu, menjadi wanita terindah di dunia ini."

"Iya Syekh," jawab lelaki itu dengan perasaan tak menentu.

فاغضض ﺑﺼﺮﻙ، فإن من ارتضى بحلاله رزق الكمال فيه
"Pejamkanlah matamu dari hal-hal yang haram. Ketahuilah, orang yang merasa cukup dengan suatu yang halal, maka dia akan diberi kenikmatan yang sempurna di dalam barang halal tersebut.

sumber dari : Alhabib Abubakar Muhammad Ba'bud

Thursday, May 26, 2016

KYAI KHOLIL MENYURUH 3 SANTRINYA MENCARI SUSU DI LAUT

Mbah yai Kholil Bangkalan Madura memanggil 3 santrinya, Mbah Manab (kelak menjadi pendiri Lirboyo) dan dua orang santri lainnya.

"Anu cung, tolong sampean carikan air susu di laut". Saling pandang sejenak. Ketiganya menjawab kompak, "Enggih Yai".

Setelah pamitan mereka langsung berangkat. Dengan bekal keyakinan bahwa dawuh guru walaupun kelihatan mustahil tetep harus dilaksanakan. Selama 3 hari 3 malam mencari di lautan, ternyata hasilnya nihil.

Ditengah keputus asaan ketiganya bermusyawarah. "Bagaimana ini?". "Lha iya, kalau kita jawab tidak ada. Berarti kan sama saja mengatakan guru kita tidak tau, bodoh? (Seperti beli rokok di toko bangunan)". Jawab lainnya. "Wah gini saja, bagaimana kalau kita jawab. Kami belum menemukan yai," kata yang ketiga. Jawaban ini di setujui dua orang temannya.

Lalu ketiganya sowan ke Mbah Yai Kholil. Dan mengatakan kalau belum menemukan. "Ohh gitu! Ayo kalian ikut saya", kata beliau singkat.

Kemudian beliau mengajak ke tepi laut. Mengeluarkan gelas yang di bawa dari rumah dan mengambil air laut dengan gelasnya. Aneh bin ajaib, ternyata air laut itu berubah menjadi susu!

"Sekarang mintalah kepada Allah keinginan kalian, dengan lantaranku". Dua orang santri pertama, meminta agar kaya raya. Sedangkan mbah Manab meminta ilmu yang bermanfaat.

Kelak keinginan mereka terkabul. 2orang santri itu benar-benar kaya raya, namun kekayaannya habis berbarengan dengan meninggalnya. Sedangkan mbah Manab bisa mendirikian Pondok Pesantren Lirboyo yang santrinya menyebar ke seluruh Nusantara.

(Dikisahkan oleh akhiinal Kariim Yai Anwaril Mustofa dari KH. Fathoni Tanggungharjo Grobogan Jawa Tengah).

Disalin dari fb Muk Muklis

Tuesday, May 24, 2016

SIKAP KITA KETIKA DIPUJI

Al Habib Ali Zainal Abidin bin Abdurrahman Al Jufri berkata, "Guru-guru kita mengajarkan bahwa ketika kita dipuji oleh seseorang, sementara kita merasa belum layak menerima pujian tersebut, maka sebaiknya kita mengucapkan "Amiin". Tujuannya adalah agar pujian tersebut bisa kita jadikan doa".

SHODAQOH DAPAT MENOLAK BALA'

Al Habib Umar bin Hafidz memberi nasihat;

Jika kita ingin menolak bala’, tolaklah bala’ itu dengan sedekah. Sungguhnya sesuap sedekah itu dapat menolak bala dan musibah.

Rasulullah bersabda, “Bersegeralah kalian bersedekah di pagi hari sebab bala apabila mau datang tidak dapat melompati dan mendahului sedekah itu”.

Disebutkan oleh Al Habib Abdul Qadir bin Ahmad As Segaf bahwa di antara orang-orang baik, kaum shalihin yang ada di kota Seiwun mereka sudah menyiapkan sedekah mereka dari malam, ketika masuk Subuh, mereka berpesan kepada anggota keluarganya agar sedekahnya disiapkan dan begitu adzan Subuh, maka dikeluarkanlah sedekah tersebut. Mereka sholat subuh di masjid hingga kemudian kembali sehabis shalat Dhuha ke rumahnya setelah dia dari masjid.

Ada sebuah kisah tentang orang soleh tersebut. Suatu kali dirinya mendapat kabar dari seseorang yang disuruh keluarganya bahwa anaknya terjatuh dan tulangnya patah. Maka dia beritahu kepada orang yang dikirim tersebut, “Beritahu keluarga saya, coba dicek jangan-jangan sedekah yang tadi Subuh belum dikeluarkan. Kalau sudah dikeluarkan tidak mungkin bala’ musibah akan datang”. Maka keluarganya berkata, “Iya betul kita lupa daripada sedekah yang harus dikeluarkan itu”.

Maka orang sholeh tersebut berkata, ”Sekarang segera keluarkan sedekah tersebut nanti sehabis shalat Dhuha kita lihat untuk kesembuhan anak tersebut bagaimana”. Maka datang kelembutan dari Allah Ta’ala dan anak tersebut pun menjadi sehat lagi.

PERBEDAAN GURU PONDOK DENGAN DOSEN KAMPUS

1. Guru pondok tanpa gaji tetap ngajar cari Ridho Allah dan ridho kyai.

Dosen akhlak dan tasawwuf mengajar bab zuhud tapi kalau gak digaji gak bakal berangkat. Trus ikhlasnya di mana?

2. Kyai setiap sholat malam mendoakan santri, santrinya setiap ngaji kirim fatihah ke kyai.

Guru sekolah gak pernah nirakati murid, muridnya juga gak pernah membacakan fatehah untuk guru. Terus barokah dari mana.

3. Guru pondok punya kyai, kyainya punya kyai, kyainya kyai punya guru sampai sambung dengan Rosulullah Saw.

Dosen tafsir di kampus ada yang nasrani, Bahkan banyak profesor yang hafidz Quran di Harvard Univ agamanya Yahudi.
Jadi kuliah tafsir sanadnya bisa sampai ke dosen yahudi.

4. Kyai di pondok tidak hanya mengajar kitab, tapi beliau adalah gambaran dari isi kitab itu. Santri bisa meniru akhlak kyai, zuhud, sabar dan wara’nya kyai.

Sekolah dan kuliah itu gurunya cuma ngajar. Bahan materinya bisa copy paste dari google atau buku.

Lah yang nulis di internet dan di buku itu belum tentu orang sholih. Belum tentu rajin bangun malam.

5. Belajar di pondok tidak banyak kecampuran maksiat. Santri putra kelasnya dipisah dengan santri putri. Kalau pun jadi satu pasti dipisah tabir.

Lah di kampus belajar mata kuliah tasawwuf pas bab khouf tapi campur aduk laki perempuan. Ngetik makalah bab khouf dan roja sambil chatingan sama pacar. Ilmu itu nur (cahaya) sedangkan maksiat itu dhulm (gelap)
Cahaya tidak akan bisa dicampur dengan kegelapan.

Oleh². dari Haul Pondok Langitan

Ditulis oleh : Fahmi As-Seghaf

Sunday, May 22, 2016

KISAH SEORANG SANTRI YANG HATINYA SUDAH DIIKAT OLEH GURUNYA

Ada seorang santri, setelah lama pulang kerumahnya, ia merasa sangat jauh dan sudah tidak memiliki ikatan batin dengan gurunya. Dia suka bermaksiat, bahkan dia lupa dengan ajaran gurunya seperti layaknya bukan seorang santri.

Pada suatu hari, gurunya berdakwah ke daerah dimana dia tinggal. ketika mendengar kabar gurunya akan datang berdakwah, dia sangat senang tetapi disisi lain dia merasa takut dan malu untuk bertemu gurunya. Dia berusaha menghindar agar tidak bertemu, tetapi Allah mentakdirkan sesuatu yang tak8 disangka, dia tidak sengaja bertemu gurunya.

Sang guru mengajaknya bersalaman, si santri sangat malu. Gurunya tersenyum kepadanya dan mengantakan sesuatu yang tak pernah terbayang di benak santri, "Thir ya thoir, habluk ma'ana" (Terbanglah wahai burung, talimu bersamaku). Artinya kau bebas berbuat apapun sesukamu tapi ketahuilah talimu berada di tanganku, kapanpun aku ingin menarikmu kembali, aku mudah untuk melakukannya.

Ketahuilah, ikatan yang sudah terjalin tidak akan terputus. Inilah inayah (perhatian) dari seorang guru kepada santrinya, tanpa disadari saat kau melakukan perbuatan yang kurang baik, kau akan ditegur. Kau seperti burung yang kakinya terikat, tidak akan terlepas meski kau terbang kemanapun.

Saturday, May 21, 2016

HIDUP TERASA INDAH DENGAN HUSNUDDZON

Seorang anak kecil memegang dua buah 🍏🍏  di ke dua tangannya.

Ibunya datang mendekat, sambil tersenyum kemudian bertanya, "Sayang.., boleh Mama minta 🍏 satu?"

Si anak memandang ibunya beberapa detik, kemudian dengαn cepat menggigit kedua 🍏🍏 nya, bergantian ...

Si ibu berusaha menyembunyikan kekecewaannya, senyumnya telanjur luntur dari wajah nya...pikirannya anaknya begitu pelit. 😕

Sampai kemudian si anak menyodorkan salah satu 🍏  yang telah digigitnya tadi kepada ibunya.

Dengan sukacita dαn senyum ceria 😊 si anak berkata : "Ini untuk Ibu, yang ini yang LEBIH MANIS"

Hening.. 😔 ternyata anak ingin memberikan yg terbaik buat ibunya....makanya si anak memastikannya dgn mencicipinya. 👍😆

Tidak ada kata2 yg terucap dari bibir ibunya, kecuali senyum dan bola matanya yang berkaca-kaca....tak terasa mengalir air matanya 😭

Siapapun Anda,
seberapapun pengalaman & pengetahuan Anda, jangan tergesa-gesa menilai seseorang, siapapun dia. Bersabarlah...

Yang terlihat  dan dirasa salah, belum tentu seperti yang terlihat...

Janganlah kamu menghakimi, supaya kamupun tidak akan dihakimi....

Berilah kesempatan kepada setiap orang untuk memberikan penjelasan ... dengαn caranya sendiri ..
Tetaplah menjadi orang yang sabar dan bijaksana.😊

Friday, May 20, 2016

PENGGAGAS TRADISI YASINAN MALAM NISHFU SYA'BAN, FADHILAH DAN TATACARANYA

Muhammad bin Darwisy bin Muhammad al Hut al Biruti as Syafi’i (1209-1276 H/1795-1859 M) dalam karyanya, Asna al Mathalib fi Ahadits Mukhtalifah al Maratib (343), menjelaskan:

وَأَمَّا قِرَاءَةُ سورة يٰسٓ لَيْلَتَهَا بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَالدُّعاَءِ الْمَشْهُورِ فَمِنْ تَرْتِيبِ بَعْضِ أَهْلِ الصَّلَاحِ مِنْ عِنْدِ نَفْسِهِ. قِيلَ هُوَ الْبُونِيُّ وَلَا بَأْسَ بِمِثْلِ ذَلِكَ.
“Adapun tradisi Yasinan pada malam Nishfu Sya’ban setelah shalat Maghrib dan doanya yang masyhur, maka merupakan kreasi salah seorang ahli shalah (ulama shaleh). Ada yang menyatakan bahwa yang dimaksud adalah al Buni. Mengamalkan tradisi seperti Yasinan Malam Nishfu Sya’ban itu tidak apa-apa (boleh).”
(Dikutip dari Asna al Mathalib fi Ahadits Mukhtalifah al Maratib 343).

Nishfu Sya’ban adalah hari atau tanggal yang jatuh pada pertengahan bulan Sya’ban. Istilah orang jawa bulan Ruwah. Dalam kalangan Muslimin khususnya Nahdliyyin, malam tersebut biasanya diisi dengan beberapa amalan hasanah, terutama pembacaan Surat Yaasin 3× secara sendirian atau berjamaah, dengan niat semoga diberi umur panjang, dijauhkan dari bala' dan ditetapkan imannya, serta diberi rizqy yang banyak, manfa'at dan barokah.

Hal ini karena diyakini pada malam tersebut Allah akan memberikan keputusan tentang nasib seseorang selama setahun ke depan.

Adapun keutamaan malam nisfu Sya’ban diterangkan dalam kitab Ihya’ Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali, beliau mengatakan bahwa malam Nisfu Sya’ban adalah malam yang penuh dengan syafaat (pertolongan). Imam Al Ghazali menyampaikan pula bahwa: 

- Pada malam ke-13, Allah SWT memberikan sepetiga syafaat kepada hambanya. 

- Pada malam ke-14, seluruh syafaat itu diberikan secara penuh. 

- Pada malam ke-15, umat Islam dapat memiliki banyak sekali kebaikan sebagai penutup catatan amalnya selama satu tahun. Karena pada malam ke-15 bulan Sya’ban inilah, catatan perbuatan manusia penghuni bumi akan dinaikkan ke hadapan Allah SWT. istilahnya pengumpulan buku raport dari semua manusia.

Para ulama menyatakan bahwa Nisfu Sya’ban juga dinamakan sebagai malam pengampunan atau malam maghfiroh, karena pada malam itu Allah SWT menurunkan pengampunan kepada seluruh penduduk bumi, terutama kepada hamba-Nya yang shaleh.

Dibawah ini adalah Do'a, Amaliah & Kaifiyyah malam Nishfu Sya'ban. Do'a ini dibaca usai Sholat Maghrib, tepatnya setelah membaca surat Yasin 3 Kali.

بِسْمِ الله ِالرَحْمٰن الرَّحِيمِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَـحْبِهِ وَسَـلَّمَ. اَللهم يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْهِ، يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ، يَا ذَا الطُّولِ وَالْإِنْعَامِ، لَا إله إِلَّا أَنْتَ ظَهْرُ اللَّاجِئِينَ، وَجَارُ الْمُسْتَجِيرِينَ، وَمَأْمَنُ الْخَائِفِينَ. اَللهم  إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ (فِي أُمِّ الْكِتَابِ) شَـقِـيًا أَوْ مَحْـرُومًـا أَوْ مَطْرُودًا أَوْ مُقْتَرًا عَلَيَّ فِي الرِّزْقِ، فَامْحُ اللهم بِفَضْلِكَ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَطَرْدِي وَإِقْتَارَ رِزْقِي، وَأَثْبِتْنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الْكِتَابِ سَعِيدًا مَرْزُوقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ، فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِي كِتَابِكَ الْمُنَـزَّلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ: (يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ). إِلٰهِي بِالتَّجَلِّي الْأَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمَ الَّتِي يُفْرَقُ فِيهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ وَيُبْرَمُ، أَسْأَلُكَ أَنْ تَكْشَفَ عَنَّا مِنَ الْبَلَاءِ مَا نَعْلَمُ وَمَا لَا نَعْلَمُ ، وَمَا أَنْتَ بِهِ أَعْلَمُ ، إِنَّكَ أَنْتَ الْأَعَزُّ الْأَكْرَمُ. وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ . اِنْتَهَى
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga Allah mencurahkan rahmat pengagungan dan keselamatan kepada Sayyidina Muhammad, para keluarga dan sahabatnya. Ya Allah, Wahai Dzat Pemilik anugerah dan Yang tidak dianugerahi (pihak lain), wahai Pemilik Keagungan dan Kemuliaan, wahai Pemilik Karunia dan Kenikmatan, tiada Tuhan selain Engkau tempat para pengungsi, tetangga para pencari tetangga, dan keamanan orang-orang yang ketakutan. Ya Allah, bila Engkau telah mencatatku di sisiMu (dalam Umm al-Kitab) sebagai orang yang celaka, terhalangi dari rahmat, tertolak, rejekiku tidak lancar, maka wahai Allah dengan kemurahanMu hapuslah celakaku, terhalangiku (dari rahmat), tertolakku dan ketidaklancaran rezkiku. Tetapkanlah diriku di sisiMu dalam Umm al-Kitab sebagai orang yang beruntung, diberi (kelancaran) rezki dan tertolong (melakukan) berbagai kebaikan. Sebab sungguh Engkau sudah berfirman dalam kitabMu yang diturunkan lewat perantara lisan NabiMu yang diutus: Allah menghapuskan dan menetapkan apa yang Dia kehendaki, dan di sisiNya terdapat Umm al-Kitab. Wahai Tuhanku dengan tajalli (penampakan rahmat) yang teragung dalam malam Nishfu Sya’ban yang dimuliakan, yang di dalamnya setiap perkara kokoh dibagi dan dikokohkan, aku memohon kepadaMu Engkau bukakan dariku cobaan yang ku ketahui dan yang tidak ku ketahui, dan yang Engkau lebih ketahui. Sungguh Engkau Dzat Yang Maha Agung dan Maha Mulia. Semoga Allah mencurahkan rahmat pengagungan dan keselamatan kepada Sayyidina Muhammad, para keluarga dan sahabatnya.”

Adapun cara atau kaifiyahnya:
1. Setelah kita membaca surat yasin yang petama, kemudian kita membaca do'a di atas 1 kali. dengan disertai niat: semoga kita diberi panjang umur yang Manfa'at Barokah bi tho'atillah.

2. Setelah kita membaca surat yasin yang kedua, kemudian kita membaca do'a di atas 1 kali lagi. dengan disertai niat: semoga kita tetap dalam iman & islam di jauhkan dari bala' oleh Alloh SWT.

3. Setelah kita membaca surat yasin yang ketiga, kemudian kita membaca do'a di atas 1 kali lagi. dengan disertai niat: semoga kita di beri Rizqy yang cukup manfa'at barokah oleh Alloh SWT.

Beberapa Pendapat dari Para 'Ulama' :
1.Syaikh ‘Abdul Qadir al-Jilaniy berkata: “Malam Nishfu Sya’ban adalah malam yang paling mulia setelah Lailatul Qodr”.

2.Imam Syafii rahimahullah berkata : “Doa mustajab adalah pada 5 malam, yaitu: malam jumat, malam idul Adha, malam Idul Fitri, malam pertama bulan rajab, dan malam nisfu sya’ban”.

3.Ibnu Abiy as-Shoif al-Yamaniy berkata: “Sesungguhnya bulan Sya’ban adalah bulan sholawat kepada Nabi saw, karena ayat Innallaaha wa malaaikatahuu yushalluuna ‘alan Nabiy, diturunkan pada bulan itu.
(Dikutip dari buku al-Fawaaidul Mukhtaaroh).

Semoga kita selalu mendapat umur panjang, tetepnya iman dan rizqi yang barokah.

Wallohu a'lam bishShowab

Semoga Bermanfa'at.

Thursday, May 19, 2016

MANFAAT MENDOAKAN ORANG LAIN

Pada suatu hari nabi Musa As berkeliling untuk melihat keadaan ummatnya. Beliau melihat ada seseorang yang sedang beribadah. Umur orang itu lebih dari 500 tahun dan Ia adalah seorang Abid (ahli ibadah).
Nabi Musa menyapa dan mendekatinya. Setelah berbicara sejenak, Abid itu bertanya, "Wahai Nabi Alloh, aku telah beribadah kepada Allah Swt selama 350 tahun tanpa melakukan perbuatan dosa. Dimanakah Allah Swt akan menempatkanku di Sorga-Nya? Tolong sampaikan pertanyaanku ini kepada Allah".
Nabi Musa mengabulkan permintaan sang Abid. Beliau As bermunajat memohon kepada Allah, agar memberitahukan kepadanya dimanakah Abid ini akan ditempatkan di akhirat kelak?". Allah Swt berfirman, "Wahai Musa, sampaikanlah kepadanya bahwa Aku akan melemparkannya di dasar Neraka-Ku yang paling dalam".
Kemudian nabi Musa mengabarkan kepada sang Abid apa yang telah difirmankan Allah Swt kepadanya. Abid itu sangat terkejut, dengan perasaan sedih dia beranjak dari hadapan Nabi Musa.
Malam harinya sang Abid terus memikirkan keadaan dirinya dan dia juga mulai memikirkan bagaimana keadaan saudara-saudaranya, temannya, dan orang lain, yang mana mereka baru beribadah selama 100/200 tahun dan mereka yang belum beribadah sebanyak dirinya, di mana tempat mereka kelak di akhirat?".
Keesokan harinya dia menjumpai nabi Musa, lalu berkata, "Wahai nabi Musa, Tolong sampaikan kepada Allah Swt, bahwa aku telah ridho dengan keputusan-Nya, dengan memasukkanku ke dalam Neraka, akan tetapi aku meminta satu permohonan kepada-Nya, agar setelah tubuhku ini dimasukkan ke dalam Neraka, maka jadikanlah tubuhku ini sebesar-besarnya sehingga seluruh pintu Neraka tertutup oleh tubuhku, hingga tidak akan ada lagi seorangpun yang dapat masuk ke dalam Neraka".
Nabi Musa menyampaikan permohonan Abid itu kepada Allah. Maka Allah Swt berfirman,  "Wahai Musa, sampaikanlah kepada Abid itu, bahwa Aku akan menempatkannya di Surga-Ku yang paling tinggi, karena sifat kasih sayangnya kepada makhluq-Ku yg lain".

Wednesday, May 18, 2016

MENGENANG KASYAF GUS DUR

Alm KH. Nurcholis Madjid (Cak Nur) sambil bercanda pernah berkata: “Hal yang misterius dan hanya Tuhan yang tahu, selain jodoh, maut, dan rezeki, adalah Gus Dur”.

Alm Gus Dur memang begitu misterius, hingga sikap, ucapan dan kebijakan beliau sering disalah pahami orang lain, bahkan oleh sebagian warga Nahdhiyin (NU) sendiri. Apalagi musuh-musuh beliau menilai bahwa ucapan dan sikap beliau tidak masuk akal, malah mereka men-cap beliau sebagai orang gila.

Namun belakangan, terlebih setelah Gus Dur wafat, sikap dan ucapan beliau yang dianggap tidak masuk akal ternyata terbukti benar. Seperti yang diceritakan para tokoh Vatikan,  saat Gus Dur menjabat sebagai ketua PBNU, beliau mengunjungi Vatikan. Dan sambil guyon Gus Dur berkata bahwa beliau akan datang lagi ke Vatikan tapi tidak sebagai ketua PBNU, tapi sebagai seorang Presiden.

Ucapan Gus Dur hanya dianggap candaan oleh para tokoh Vatikan. Dan ternyata pada kunjungan selanjutnya membuat tokoh Vatikan terkaget-kaget, Gus Dur memang datang sebagai seorang Presiden. Itulah mengapa beliau dijuluki SANTO oleh para tokoh Vatikan.

Saat Gus Dur diminta pertanggung jawaban oleh DPR, dengan gagah berani beliau datang ke gedung bundar dan menghadapi anggota DPR. Dihadapan mereka semua dengan lantang Gus Dur mengatakan bahwa DPR seperti Taman Kanak-kanak.

Saat itu banyak anggota DPR yang tersinggung dan menuding Gus Dur gila. Tapi pada kenyataan yang kita lihat, ternyata benar apa yang dikatakan Gus Dur. Anggota DPR senang ketika jalan-jalan dan TIDUR ketika sidang, senang rebutan proyek, hobbynya meminta-minta...

Pak Sutarman adalah ajudan Gus Dur, dan Gus Dur pernah berkata pada Pak Sutarman: "Nanti Pak Tarman akan jadi Kapolda Metro setelah itu Pak Tarman akan menjadi Kapolri." Pada saat itu Pak Sutarman hanya tertawa karena mengganggap itu tidak akan terjadi, bahkan bermimpi menjadi Kapolri-pun belum pernah. Dan tepat pada tanggal 23 Oktober 2013, Pak Sutarman resmi dilantik menjadi Kapolri oleh Presiden SBY.

Pada 8 Januari 2006, Gus Dur pernah mampir ke rumah dinas walikota Solo untuk bertemu dengan beberapa tokoh agama. Saat itu Bung Joko baru 6 bulan menjabat walikota. Dan pada hari itu Gus Dur berkata: “Siapapun yang dikehendaki rakyat, termasuk Pak Jokowi ini, kalau dia jadi Wali Kota yang bagus, kelak juga bisa jadi presiden." Bung Joko hanya senyam-senyum pada waktu itu.

Di pagi hari, Gus Dur meminta Kang Said (KH. Aqil Siradj) untuk menyediakan air putih dan roti tawar untuk sarapan. Lalu Gus Dur meminta Kang Said untuk membacakan kitab Ihya' Ulumuddin. Baru dibacakan dua paragraf Gus Dur sudah mendengkur. Lima menit kemudian beliau terbangun dan berkata pada Kang Said: "Sampean akan menjadi ketua PBNU di atas usia 55 tahun".

Pada Muktamar NU ke 30, Kang Said diusia 46 tahun mencalonkan diri menjadi ketua PBNU bersaing dengan KH. Hasyim Muzadi. Dan yang terpilih pada saat itu adalah KH. Hasyim. Dan pada muktamar NU ke 32, Kang Said mencalonkan diri lagi menjadi ketua PBNU dan beliau terpilih tepat diusia 56 tahun.

Setelah gagal menjadi gubernur Bangka Belitung, Koh Ahok bertemu Gus Dur dan Gus Dur berkata: " Kamu akan menjadi gubernur".

Guru Besar UGM Profesor Suhardi, pernah menjadi Dirjen di Departemen Kehutanan di era Gus Dur. Di ruang ICCU berapa hari sebelum Gus Dur wafat, Gus Dur berkata pada Pak Hardi: “Pak Hardi saya titip bangsa ini. Tolong ikut dikawal Pansus Century di DPR. Besok Kamis saya akan pulang ke Tebuireng dengan diantar banyak orang. Saya sudah ditunggu ayah saya di sana,"

Dan masih banyak lagi kisah misterius tentang Gus Dur. Dan yang membuatku tertawa adalah perkataan Gus Dur pada Fidel Castro: "Saya menjadi presiden dipilih oleh orang-orang gila". Sekarang kita saksikan sendiri bagaimana perilaku mereka yang memilih Gus Dur pada masa itu.

KISAH TANGAN KULI BATU YANG MELEPUH

Diriwayatkan tatkala usai perang Tabuk, Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam berjalan sambil menuntun ontanya. Saat itu, Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam melihat dari kejahuan ada seorang kuli batu yang sedang mengangkat martilnya, lalu ia memecahkan batu-batu yang ada di hadapannya tersebut.

Kemudian Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam berkata kepada seorang kuli batu tersebut, “Kenapa tangan bapak begitu melepuh dan kasar? Kenapa tangan bapak begitu hitam dan kasar?” Maka bapak-bapak seorang kuli batu tersebut menjawab, “Ya Rasulullah, maafkan tanganku yang kasar ini. Karena dari inilah aku menghidupi keluargaku (istriku dan anak-anakku). Setiap hari aku mencari nafkah dengan menjual pecahan batu-batu gunung ini, lalu aku menjualnya ke pasar dan hasilnya untuk aku berikan nafkah kepada istri dan anak-anaku di rumah sana.”

Maka kemudian, Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam mengambil tangan sang bapak tadi itu, lalu menciumnya sambil seraya berkata:

والله ان هذه يد لا تمسها النار ابدا
"Demi Allah, ini adalah tangan yang takkan tersentuh api neraka selamanya".

Tuesday, May 17, 2016

KAROMAH SYAIKH ABDUL QODIR AL JAILANI : PERAWAN DICURI JIN DARI CINA

Pada suatu hari, di dalam tahun 537 Hijrah, seorang lelaki dari kota Baghdad (dikatakan oleh sebagian perawi bahwa lelaki itu bernama Abu Sa‘id ‘Abdullah ibn Ahmad ibn ‘Ali ibn Muhammad al-Baghdadi) telah datang bertemu dengan asy-Syaikh Jilani, berkata, bahwa dia mempunyai seorang anak dara cantik berumur 16 tahun bernama Fatimah.

Anak daranya itu telah diculik (diterbangkan) dari atas anjung rumahnya oleh seorang jin.
Maka asy-Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani pun menyuruh lelaki itu pergi pada malam hari itu, ke suatu tempat bekas rumah roboh, di satu kawasan lama di kota Baghdad bernama al-Karkh.

“Carilah bonggol yang kelima, dan duduklah di situ. Kemudian, gariskan satu bulatan sekelilingmu di atas tanah. Kala engkau membuat garisan, ucapkanlah “Bismillah, dan di atas niat asy-Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani”. Apabila malam telah gelap, engkau akan didatangi oleh beberapa kumpulan jin, dengan berbagai-bagai rupa dan bentuk. Janganlah engkau takut. Apabila waktu hampir terbit fajar, akan datang pula raja jin dengan segala angkatannya yang besar. Dia akan bertanya hajatmu. Katakan kepadanya yang aku telah menyuruh engkau datang bertemu dengannya. Kemudian ceritakanlah kepadanya tentang kejadian yang telah menimpa anak perempuanmu itu.”

Lelaki itu pun pergi ke tempat itu dan melaksanakan arahan asy-Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani itu. Beberapa waktu kemudian, datanglah jin-jin yang cuba menakut-nakutkan lelaki itu, tetapi jin-jin itu tidak berkuasa untuk melintasi garis bulatan itu. Jin-jin itu telah datang bergilir-gilir, yakni satu kumpulan selepas satu kumpulan. Dan akhirnya, datanglah raja jin yang sedang menunggang seekor kuda dan telah disertai oleh satu angkatan yang besar dan hebat rupanya.

Raja jin itu telah memberhentikan kudanya di luar garis bulatan itu dan telah bertanya kepada lelaki itu, “Wahai manusia, apakah hajatmu?”
Lelaki itu telah menjawab, “Aku telah disuruh oleh asy-Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani untuk bertemu denganmu.”

Begitu mendengar nama asy-Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani diucapkan oleh lelaki itu, raja jin itu telah turun dari kudanya dan terus mengucup bumi. Kemudian raja jin itu duduk di atas bumi, disertai dengan seluruh anggota rombongannya. Sesudah itu, raja jin itu  bertanya masalah lelaki itu. Lelaki itu pun menceritakan kisah anak daranya yang telah diculik oleh seorang jin. Setelah mendengar cerita lelaki itu, raja jin itu pun memerintahkan agar dicari si jin yang bersalah itu.

Beberapa waktu kemudian, dibawa ke hadapan raja jin itu, seorang jin lelaki dari negara Cina bersama-sama dengan anak dara manusia yang telah diculiknya. Raja jin itu telah bertanya, “Kenapakah engkau sambar anak dara manusia ini? Tidakkah engkau tahu yang dia ini berada di bawah naungan al-Quthb ?”. Jin lelaki dari negara Cina itu telah mengatakan yang dia telah jatuh berahi dengan anak dara manusia itu. Raja jin itu pula telah memerintahkan agar dipulangkan perawan itu kepada bapaknya, dan jin dari negara Cina itu pula telah dikenakan hukuman pancung kepala.

Lelaki itu pun mengatakan rasa takjubnya dengan segala perbuatan raja jin itu, yang sangat patuh kepada asy-Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani. Raja jin itu berkata pula, “Sudah tentu, karena asy-Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani boleh melihat dari rumahnya semua kelakuan jin-jin yang jahat. Dan mereka semua sedang berada di sejauh-jauh tempat di atas bumi, karena telah lari dari sebab kehebatannya. Allah Ta’ala telah menjadikan asy-Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani bukan saja al-Qutb bagi umat manusia, bahkan juga ke atas seluruh bangsa jin.”

Sunday, May 15, 2016

GUS DUR : BAYANGAN DALAM SHALAT

Bila engkau anggap solat
itu hanya penggugur kewajiban, maka kau akan terburu-buru mengerjakannya...

Bila kau anggap solat hanya sebuah kewajiban, maka kau tak akan menikmati hadirnya Allah saat kau mengerjakannya...

Anggaplah solat itu pertemuan yang kau nanti dengan Tuhanmu...

Anggaplah solat itu sebagai cara terbaik kau bercerita dengan Allah swt...

Anggaplah solat itu sebagai kondisi terbaik untuk kau berkeluh kesah dengan Allah swt...

Anggaplah solat itu sebagai seriusnya kamu dalam bermimpi...

Bayangkan ketika "azan berkumandang", tangan Allah melambai ke depanmu untuk mengajak kau lebih dekat dengan-Nya...

Bayangkan ketika kau takbir, Allah melihatmu, Allah senyum untukmu dan Allah bangga terhadapmu...

Bayangkanlah ketika rukuk, Allah menopang badanmu hingga kau tak terjatuh, hingga kau rasakan damai dalam sentuhan-Nya...

Bayangkan ketika sujud, Allah mengelus kepalamu. Lalu Dia berbisik lembut di kedua telingamu, "Aku Mencintaimu hambaKu"...

Bayangkan ketika kau "duduk di antara dua sujud", Allah berdiri gagah di depanmu, lalu mengatakan, "Aku tak akan diam apabila ada yang mengusikmu"...

Bayangkan ketika kau memberi salam, Allah menjawabnya, lalu kau seperti manusia berhati bersih setelah itu...

NURUDDIN ZANKI : JASAD NABI SAW HENDAK DICURI

Dalam buku 'Beberapa Bagian dari Sejarah Madinah' karya Ali Hafidh dikisahkan, suatu malam Sultan Nuruddin mimpi bertemu dengan Rasulullah Saw. Dalam mimpi itu Rasul memanggil-manggil Nuruddin dan menyuruhnya agar segera pergi ke Madinah, karena ada dua orang kulit putih yang hendak menyakiti beliau.

Bermimpi seperti itu, Sultan Nuruddin pun tersentak dan terbangun dari tidurnya. Betapa jelas kata-kata yang diucapkan Rasulullah Saw tadi. Ia pun segera mengambil air wudhu lalu shalat beberap rakaat. Lalu ia tidur kembali.

Dalam tidur keduanya, Sultan Nuruddin mendapatkan mimpi yang sama bahkan terasa lebih jelas. Mimpi itu terus berulang hingga tiga kali.

Keesokan harinya, Sultan Nuruddin menyampaikan mimpinya tersebut pada Jamaluddin Al-Muwashshali, seorang menteri yang berwawasan luas, alim dan rendah hati. Jamaluddin pun menyarankan agar Sultan segera pergi ke Madinah dan tidak menceritakan mimpinya pada siapapun.

Sesampainya di Madinah, ia segera shalat di Raudhah, lalu menziarahi pusara Rasulullah SAW. Sultan duduk termenung di depan pusara Rasul.

Segera setelah itu, ia memerintahkan agar seluruh penduduk Madinah berkumpul, terutama penduduk dan peziarah di sekitar Masjid Nabawi. Sultan membagi-bagikan hadiah pada setiap orang yang datang dengan harapan bisa bertemu dengan dua orang yang dilihatnya dalam mimpi.

Sayang, ia tidak bertemu dengan dua orang yang dicarinya tersebut. Maka berkatalah Sultan Nuruddin, "Apakah ada yang belum mendapat hadiah?". Mereka menjawab, "Tidak ada, kecuali dua orang dari Andalusia. Keduanya tidak mengambil sedikitpun, karena tengah khusyuk beribadah di Raudhah dekat makam Nabi". Saat ditanyakan bagaimana warna kulit kedua orang itu, maka dijawablah bahwa kulit mereka putih kemerahan.

Setelah dicari, kedua orang itu segera dihadapkan kepada Sultan Nuruddin untuk diinterogasi. Pada awalnya mereka mengaku sebagai peziarah Muslim dari Andalusia. Terlihat dari wajah mereka gurat-gurat ketakutan dan jawabannya pun berbelit-belit.

Untuk mendapatkan kebenaran jawaban, kedua orang tersebut di bawa ke balik dinding, lalu dibukalah celananya. Ternyata kedua orang itu tidak berkhitan! Setelah diinterogasi terus menerus, keduanya mengaku bahwa mereka adalah tentara Salib, yang diutus oleh raja mereka untuk mencuri jasad Rasulullah SAW (Dalam kisah lain disebutkan orang Yahudi).

Usaha untuk mencuri jasad Rasul, sudah mereka lakukan sejak lama dengan cara menggali terowongan di sebelah kiblat luar masjid. Setelah itu, keduanya dihukum mati dan mayatnya dibakar di luar Masjid Nabawi. Agar kejadian serupa tidak terulang kembali, Sultan Nuruddin memerintahkan untuk menggali tanah sekitar pusara dan menuangkan ke dalamnya cairan tembaga agar membeku, agar pusara Nabi SAW terlindungi.

Sumber: http://m.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/16/03/16/o43zmq394-saat-nuruddin-menangkap-pencuri-jenazah-rasulullah

KAROMAH KHR. BAQIR BIN ABDUL MAJID BANYUANYAR MADURA : TIDUR SAMBIL NYETIR MOBIL

Dua bulan yang lalu, KH. Ahmad Faruq Bahruddin Tanggul Jember bertandang ke pamekasan untuk menghadiri undangan walimatul urs di Al Hamidy Banyuanyar. Beliau bercerita karomah-karomah Ulama Madura di sela-sela ramah tamahnya di Majelis Aqooribnya.

Di antara Ulama-ulama yang di ceritakan oleh beliau adalah karomah Kyai Baqir Banyuanyar. Perlu di ketahui, bahwa Kyai Ahmad Faruq adalah masih keponakan Kyai Baqir yang selalu di bawa kemanapun pergi perjalanan jauh.

Beliau bercerita bahwa sekitar tahun 1975, saya di bawa Paman Baqir ke Jawa untuk bersilaturrahmi. Dari Banyuanyar ke Pamekasan saya yang menyupir Mobilnya. Setelah sampai di Pamekasan beliau meminta pada saya supaya beliau yang menyupirnya. Akupun pindah tempat kebelakang dan Man Baqir yang jadi supir.

Anehnya, setelah sampai di desa Panglegur Pamekasan beliau melepaskan tangannya dari setir mobil dan tidur pulas. Sayapun gemetaran takut menabrak pohon asam di pinggir jalan. Bagaimana aku tidak gemetaran wong lajunya mobil sangat cepat.

Sesampainya di Kamal, beliau terbangun dari tidurnya dan berkata pada saya, "Ahmad, begini kalau nyupir Mobil ya. Ini sekarang ganti lagi, kamu yang nyupir lagi."

Subhanallah...
Semoga kita mendapat barokah dari beliau. Amiin..

Sumber: fp Aswaja Madura

Thursday, May 12, 2016

DARI KYAI HASYIM ASY'ARI UNTUK SANTRI/PELAJAR

Dalam Kitab-nya Adabul ‘Alim wal Muta’allim, KH. M. Hasyim Asy’ari merangkum etika-etika santri atau pelajar sebagaimana berikut:

1. seorang santri hendaknya membersihkan hatinya dari segala hal yang dapat mengotorinya seperti dendam, dengki, keyakinan yang sesat dan perangai yang buruk.

Hal itu dimaksudkan agar hati mudah untuk mendapatkan ilmu, menghafalkannya, mengetahui permasalahan-permasalahan yang rumit dan memahaminya.

2. hendaknya memiliki niat yang baik dalam mencari ilmu, yaitu dengan bermaksud mendapatkan ridho Allah, mengamalkan ilmu, menghidupkan syariah Islam, menerangi hati dan mengindahkannya dan mendekatkan diri kepada Allah.

Jangan sampai berniat hanya ingin mendapatkan kepentingan duniawi seperti mendapatkan kepemimpinan, pangkat, dan harta atau menyombongkan diri di hadapan orang atau bahkan agar orang lain hormat.

3. hendaknya segera mempergunakan masa muda dan umurnya untuk memperoleh ilmu, tanpa terpedaya oleh rayuan “menunda-nunda” dan “berangan-angan panjang”, sebab setiap detik yang terlewatkan dari umur tidak akan tergantikan.

Seorang santri hendaknya memutus sebisanya urusan-urusan yang menyibukkan dan menghalang-halangi sempurnanya belajar dan kuatnya kesungguhan dan keseriusan menghasilkan ilmu, karena semua itu merupakan faktor-faktor penghalang mencari ilmu.

4. menerima sandang pangan apa adanya sebab kesabaran akan ke-serba kekurangan hidup, akan mendatangkan ilmu yang luas, kefokusan hati dari angan-angan yang bermacam-macam dan hikmah-hikmah yang terpancar dari sumbernya.

Imam As-Syafi’i Ra berkata, tidak akan bahagia orang yang mencari ilmu disertai tinggi hati dan kemewahan hidup. Tetapi yang berbahagia adalah orang yang mencari ilmu disertai rendah hati, kesulitan hidup dan khidmah pada ulama.

5. pandai membagi waktu dan memanfaatkan sisa umur yang paling berharga itu. Waktu yang paling baik untuk hafalan adalah waktu sahur, untuk pendalaman pagi buta, untuk menulis tengah hari, dan untuk belajar dan mengulangi pelajaran waktu malam.

Sedangkan tempat yang paling baik untuk menghafal adalah kamar dan tempat-tempat yang jauh dari gangguan. Tidak baik melakukan hafalan di depan tanaman, tumbuhan, sungai dan tempat yang ramai.

6. makan dan minum sedikit. Kenyang hanya akan mencegah ibadah dan bikin badan berat untuk belajar. Di antara manfaat makan sedikit adalah badan sehat dan tercegah dari penyakit yang di akibatkan oleh banyak makan dan minum, seperti ungkapan syair yang artinya:

“Sesungguhnya penyakit yang paling banyak engkau ketahui berasal dari makanan atau minuman.”

Hati dikatakan sehat bila bersih dari kesewenang-wenangan dan kesombongan. Dan tidak seorangpun dari para wali, imam dan ulama pilihan memiliki sifat atau disifati atau dipuji dengan banyak makannya. Yang dipuji banyak makannya adalah binatang yang tidak memiliki akal dan hanya dipersiapkan untuk kerja.

7. bersikap wara’ (mejauhi perkara yang syubhat ‘tidak jelas ‘ halal haramnya) dan berhati-hati dalam segala hal. Memilih barang yang halal seperti makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal dan semua kebutuhan hidup supaya hatinya terang, dan mudah menerima cahaya ilmu dan kemanfaatannya.

Hendaknya seorang santri menggunakan hukum-hukum keringanan (rukhsoh) pada tempatnya, yaitu ketika ada kebutuhan dan sebab yang memperbolehkan. Sesungguhnya Allah senang bila hukum rukhsohnya dilakukan, seperti senangnya Allah bila hukum ‘azimahnya (hukum sebelum muncul ada sebab rukhsoh) dikerjakan.

8. meminimalisir penggunaan makanan yang menjadi penyebab bebalnya otak dan lemahnya panca indera seperti buah apel yang asam, buncis dan cuka. Begitu juga dengan makanan yang dapat memperbanyak dahak (balgham) yang memperlambat kinerja otak dan memperberat tubuh seperti susu dan ikan yang berlebihan. Hendaknya seorang santri menjauhi hal-hal yang menyebabkan lupa seperti makan makanan sisa tikus, membaca tulisan di nisan kuburan, masuk di antara dua unta yang beriringan dan membuang kutu hidup-hidup.

9.  meminimalisir tidur selama tidak berefek bahaya pada kondisi tubuh dan kecerdasaan otak. Tidak menambah jam tidur dalam sehari semalam lebih dari 8 jam. Boleh kurang dari itu, asalkan kondisi tubuh cukup kuat. Tidak masalah mengistirahatkan tubuh, hati, pikiran dan mata bila telah capek dan terasa lemah dengan pergi bersenang-senang ke tempat-tempat rekreasi sekiranya dengan itu kondisi diri dapat kembali (fresh).

10. meninggalkan pergaulan karena hal itu merupakan hal terpenting yang seyogyanya di lakukan pencari ilmu, terutama pergaulan dengan lain jenis dan ketika pergaulan lebih banyak-main-mainnya dan tidak mendewasakan pikiran.

Watak manusia itu seperti pencuri ulung (meniru perilaku orang lain dengan cepat) dan efek pergaulan adalah ketersia-siaan umur tanpa guna dan hilang agama bila bergaul dengan orang yang bukan ahli agama. Jika seorang pelajar butuh orang lain yang bisa dia temani, maka hendaknya dia jadi teman yang baik, kuat agamanya, bertaqwa, wara ‘, bersih hatinya, banyak kebaikannya, baik harga dirinya (muru’ah), dan tidak banyak bersengketa: bila teman tersebut lupa dia ingatkan dan bila sudah sadar maka dia tolong. 

(Diterjemahkan dari kitab “Adabul ‘Alim wal Muta’ allim” karya KH. M. Asy’ari)

Sumber: http://tebuireng.org/nasehat-kh-hasyim-asyari/

MAKSUD DARI GELAR SULTHANUL AULIYA UNTUK SEKH ABDUL QADIR

Banyak para ulama Ahli Hadits yang menegaskan bahwa Syaikh Abdul Qadir Al Jailani adalah salah satu wali Allah.

Al Hafidz Ibnu Rajab Al Hanbali murid dari Imam Ibnul Qayyim ketika mengulas biografi Syaikh Abdul Qadir, berkata, “Ia adalah Syaikh masa itu, panutan para wali, pemimpin/sultan para masyayikh, pemuka ahli tarekat di masanya, pemilik kedudukan di sisi Allah dan karamah.” (Dzail Thabaqat Al Hanabilah 1/118)

Begitu pula Al Hafidz Al Dzahabi berkata, “Syaikh Abdul Qadir adalah seorang Imam, berpengetahuan, zuhud, wali, panutan, syaikhul Islam, bendera para wali.” (Siyar A’lam Al Nubalaa’ 20/439).

Di halaman berikutnya Al Dzahabi berkata, “Disebutkan bahwa dia adalah wali Quthub.” (20/446)

Siapa wali Quthub itu? Ibnu Khaldun berkata, “Dalam ilmu Tasawuf ada istilah Quthub, yaitu pimpinan para wali.” (Muqaddimah Ibnu Khaldun 1/285)

Tidak sedikit dari para ulama yang menyebut gelar Quthub ini pada Syaikh Abdul Qadir Al Jailani, diantaranya Al Hafidz Al Suyuthi (Lubbu al-Bab 1/04), Ahli Fikih Ibnu Hajar asy-Syafii (Fatawa Al Haditsiyah 1/752), Ahli Hadis Syaikh Al Sindi (Hasyiyah Ibnu Majah 7/243), Ahli Hadis Syaikh Mulla Ali al-Qari (Syarah Musnad Abi Hanifah 1/454 dan Syarah Misykat Al Mashabih 5/230), Ahli Tafsir Al Alusiy (Ruh al-Ma’ani 5/262), Syaikh Al Thahawi Al Hanafi (Hasyiyah Al Thahawi 2/5), dan lain sebagainya.

Dari mana istilah Quthub tersebut? AL Hafidz Ibnu Hajar menjawab,

وَقَالَ شَيْخُهُ ابْنُ حَجَرٍ فِي فَتَاوِيْهِ: اْلأَبْدَالُ وَرَدَتْ فِي عِدَّةِ أَخْبَارٍ مِنْهَا مَا يَصِحُّ وَمَا لاَ وَأَمَّا الْقُطْبُ فَوَرَدَ فِي بَعْضِ اْلآثَارِ (فيض القدير - ج 3 / ص 220)
“Istilah wali Badal telah ada dalam hadits-hadits, ada sebagian yang sahih dan ada yang tidak sahih. Dan Quthub telah ada dalam sebagian atsar sahabat/tabiin.” (Al Hafidz Al Munawi, Faidl Al Qadiir 3/220)

Tuesday, May 10, 2016

KAROMAH ULAMA MADURA, KH. ABDUL MAJID (Tetap Membimbing Murid-muridnya Walaupun Sudah Meninggal)

Alkisah, ada seorang kiai bernama KH. Abd Bari, suatu saat beliau pergi ke Makkah bersama KH. Abd. Hamid Baqir bin KH. Abd. Majid menggunakan kapal laut. Pada saat itu tidak ada penumpang yang mengenal sosok KH. Abd. Hamid Baqir bin KH. Abd Majid sebagai ulama terkemuka di Madura.

Dalam perjalanan itu, ada seorang yang dikenal sebagai ulama/orang ‘alim dalam rombongan kapal laut tersebut (sebutlah beliau dengan si Kyai ‘Alim dalam tulisan ini).

Di tengah perjalanan si Kyai ‘Alim tersebut diajukan suatu permasalahan agama oleh beberapa orang dalam rombongan itu. Karena adanya pertanyaan, maka serta merta si Kyai 'Alim mencari jawaban, namun tidak menemukan jawaban yang pasti.

Beliau menawarkan kepada rombongan agar diadakan diskusi untuk memecahkan masalah tersebut, tak terkecuali KH. Abd. Hamid Baqir yang memang berada dalam rombongan tersebut. Maka berjalanlah diskusi dalam rombongan itu yang akhirnya jawaban KH. Abd Hamid Baqir-lah yang mampu memutuskan permasalahan keagamaan tersebut.

KH. Abd. Bari selaku orang yang mendampingi beliau (KH. Abd Hamid Baqir) dibuat penasaran dengan kemampuan menjawab beliau tentang masalah tersebut. Karena penasaran KH. Abd Bari bertanya kepada KH. Abd Hamid Baqir, “Dari mana Ajunan mendapat jawaban sebagus itu.” Maka beliau menjawab, “Dul, waktu aku diskusi tadi, aku dihadiri K. Majid (maksudnya RKH. Abd. Majid, pendiri PP. Bata-Bata) hingga aku bisa menjawab semua permasalahan tersebut”.

Riwayat di atas diceritakan oleh KH. Rowatib pengasuh PP.Nurul Islam pesanggar saat menyampaikan sambutan di pertemuan IKABA Kor Des Pesanggar, Tanjung dan Palengaan daya, tepatnya di kediaman R. Majid Tanjung, pada hari Ahad 01 Mei 2016. KH. Rowatib menjelaskan bahwa sosok KH. Abd Bari tak lain adalah Pamannya sendiri.

KH. Rowatib kemudian mengkorelasikan riwayat di atas dengan cerita lain, bahwa pada saat belau mengikuti kajian tafsir Al Qur’an kepada RKH. Ahmad Mahfud Zayyadi (pengasuh PP. Bata-Bata ketiga). RKH. Ahmad Mahfud Zayyadi bercerita; Bahwa ada seorang pengasuh pondok pesantren di Suger, jika saat mengajar ada kajian yang beliau tidak fahami, maka beliau tidur, lalu Setelah bangun beliau bisa mengajar lagi dengan sempurna dan dapat memahami semua yang sebelum tidur tidak faham.

Suatu saat ada yang menanyakan tentang kejadian ini kepada beliau, Maka beliau menjawab, “Saat saya tidur itu, saya didatangi guru saya KH. Abd. Majid”.

Demikian cerita yang disampaikan KH. Rowatib, semoga kita dapat mengambil hikmah dari cerita inidan senantiasa dialiri barokah Allah dengan sebab Syaikhina RKH Abd. Majid bin RKH Abd. Hamin dan para guru-guru kita yang lain. Amiin

Sumber: fp Aswaja Madura dengan sedikit editan di penulisan

Monday, May 9, 2016

8 NASIHAT KHALIFAH UMAR YANG SULIT DIAMALKAN

1. barangsiapa meninggalkan ucapan yang tidak perlu, maka dia akan diberi hikmah.

2. barangsiapa meninggalkan penglihatan yang tidak perlu, maka dia akan diberi kekhusyu’kan dalam hati.

3. barangsiapa meninggalkan makan yang berlebihan, maka dia diberi kenikmatan beribadah.

4. barangsiapa meninggalkan tertawa yang berlebihan, maka dia akan diberi kewibawaan.

5. barangsiapa meninggalkan humor, maka dia akan diberi kehormatan.

6. barangsiapa meninggalkan cinta duniawi, maka dia akan diberi kecintaan kepada akhirat.

7. barangsiapa meninggalkan perhatiannya kepada aib orang lain, maka dia akan diberi kemampuan untuk memperbaiki aibnya sendiri.

8. barangsiapa meninggalkan penelitian tentang bagaimana wujud Allah, maka dia akan terhindar dari nifaq.

Rasulullah SAW bersabda, “Manisnya iman tidak akan merasuk ke dalam hati seseorang hingga dia mau meninggalkan sebahagian ucapan karena takut dusta, meskipun dia itu jujur dan mau meninggalkan sebagian sanggahan meskipun dia itu benar.” (HR Dailami)

“Barangsiapa benar-benar bersabar dalam menghadapi masalah yang amat sulit, niscaya Allah akan menempatkannya di syurga Firdaus dan di dalamnya dia boleh memilih tempat di mana saja yang disukainya” (HR Abu Syaikh)

“Siapa yang tergiur memenuhi syahwatnya (yang haram) namun dia mampu untuk menolaknya dan lebih mengutamakan penolakannya dari pada memenuhi keinginan dirinya, maka dosa-dosanya diampuni” (HR Daraquthni)

“Tidaklah seorang hamba mengucapkan suatu ucapan yang maksudnya hanya untuk membuat orang lain tertawa, melainkan sungguh dia telah jatuh ke dalam jurang yang ukuran dalamnya lebih jauh dari pada jarak antara langit dan bumi, dan sungguh dia tergelincir karena olah lisannya yang kadarnya lebih parah dari pada ketergelinciran kedua kakinya” (HR Khara’ithi)

“Diam adalah akhlaq yang terbaik, barangsiapa suka humor, tentu dia akan dihinakan” (HR Dailami)

“Ada enam faktor yang boleh menghapus amal kebaikan, yaitu suka memerhatikan atau membicarakan aib orang lain, hati yang keras beku (tidak mahu menerima nasihat orang lain), cinta keduniaan, kurang memiliki rasa malu, panjang angan-angan, dan senantiasa berbuat zalim (kepada orang lain)” (HR Dailami)

(Nashaihul Ibad, Imam Nawawi al Bantani, IBS, 2005)

KENAPA IMAM SYAFI'I MAKAN BANYAK, TIDAK SHALAT, DZIKIR DAN WIRID


زار الإمام الشافعي رحمه الله تعالى الإمام أحمد بن حنبل ذات يوم في داره، وكانت للإمام أحمد ابنة صالحة تقوم الليل وتصوم النهار وتحب أخبار الصالحين والأخيار، وتود أن ترى الشافعي لتعظيم أبيها له، فلما زارهم الشافعي فرحت البنت بذلك، طمعاً أن ترى أفعاله وتسمع مقاله.
.
Pada suatu hari imam Syafi'i semoga Allah merahmatinya berkunjung ke rumah Imam Ahmad bin Hambal. Imam Ahmad mempunyai seorang putri yang sholihah, bila malam beribadah, siang hari berpuasa dan menyukai kisah orang-orang sholih dan pilihan. Putri beliau ini ingin sekali melihat imam Syafi'i secara langsung sebab sang ayah sangat menghormatinya. Ketika Imam Syafi'i berkunjung ke rumah mereka, sang putri merasa sangat senang dan berharap bisa melihat apa saja yang di kerjakan imam Syafi'i serta mendengar kalam-kalamnya.

وبعدما تناول طعام العشاء قام الإمام أحمد إلى صلاته وذكره، والإمام الشافعي مستلقٍ على ظهره، والبنت ترقبه إلى الفجر، وفي الصباح قالت بنت الإمام أحمد لأبيها، يا أبتاه، أهذا هو الشافعي الذي كنت تحدثني عنه؟ قال، نعم يا ابنتي.
.
Setelah selesai makan malam bersama, Imam Ahmad menuju tempat sholat untuk melakukan sholat dan dzikir dan Imam Syafi'i tiduran terlentang, sedangkan sang putri selalu mengawasi Imam Syafi'i sampai fajar. Di pagi hari, sang putri berkata kepada ayahnya, " wahai ayahku. Apakah benar dia ini Imam Syafi'i yang engkau ceritakan padaku? "Imam Ahmad, "benar anakku."

فقالت، سمعتك تعظم الشافعي وما رأيت له هذه الليلة، لا صلاة ولا ذكراٍ ولا ورداً؟ وقد لا حظت عليه ثلاثة أمور عجيبة، قال، وما هي يا بنية؟ قالت، أنه عندما قدمنا له الطعام أكل كثيراً على خلاف ما سمعته عنه، وعندما دخل الغرفة لم يقم ليصلي قيام الليل ، وعندما صلى بنا الفجر صلى من غير أن يتوضأ
.
"Aku mendengar bahwa engkau menghormati Imam Syafi'i, tapi apa yang aku lihat tadi malam tidak seperti yang ayah ceritakan padaku, dia tidak sholat, tidak dzikir dan tidak pula membaca wirid? dan aku juga melihat ada 3 hal yg aneh. "Apa saja 3 hal itu, wahai anakku?" ketika kita menyajikan makanan kepada Imam Syafi'i, dia makan banyak sekali dan ini berbeda dengan yang ku dengar, ketika masuk kamar, dia tidak beribadah sholat malam, dan ketika sholat subuh bersama kita, dia sholat tanpa wudlu."

فلما طلع النهار وجلسا للحديث ذكر الإمام أحمد لضيفه الإمام الشافعي ما لاحظته ابنته، فقال الإمام الشافعي رحمه الله، يا أبا محمد لقد أكلت كثيراً لأنني أعلم أن طعامك من حلال، وأنك كريم وطعام الكريم دواء ، وطعام البخيل داء، وما أكلت لأشبع وإنما لأتداوى بطعامك، وأما أنني لم أقم الليل فلأنني عندما وضعت رأسي لأنام نظرت كأن أمامي الكتاب والسنة ففتح الله عليّ باثنتين وسبعين مسألة من علوم الفقه رتبتها في منافع المسلمين، فحال التفكير بها بيني وبين قيام الليل.
.
Ketika tiba siang dan mereka duduk berbincang-berbincang, Imam Ahmad menceritakan kepada Imam Syafi'i tentang apa yang dilihat oleh putrinya. Imam Syafi'i semoga Allah merahmatinya berkata, "Wahai aba Muhammad, aku memang semalam banyak makan karena aku tahu bahwa makananmu adalah halal dan engkau adalah orang mulia sedangkan makanan orang mulia adalah obat, kalau makanan orang bakhil adalah penyakit. Jadi, aku makan bukan untuk kenyang tapi untuk berobat dengan makananmu. Adapun semalam aku tidak sholat malam, hal itu dikarenakan ketika aku melatakkan kepalaku untuk tidur, aku melihat seolah-olah Al Qur'an dan Hadits berada di depanku, kemudian Allah membukakan kepadaku 72 masalah ilmu fiqih yang kususun untuk kemaslahatan muslimin, maka memikirkan ilmu inilah yang menghalangi antara diriku dan sholat malam.

وأما أنني صليت بكم الفجر بغير وضوء، فوالله ما نامت عيني حتى أجدد الوضوء. لقد بقيت طوال الليل يقظاناً، فصليت بكم الفجر بوضوء العشاء. ثم ودّعه ومضى. فقال الإمام أحمد لابنته، هذا الذي عمله الشافعي الليلة وهو نائم ( أي مستلقٍ ) أفضل مما عملته وأنا قائم.
.
Adapun ketika sholat subuh bersama kalian aku tidak wudhlu, maka demi Allah tidaklah kedua mataku tertidur hingga aku butuh memperbaharui wudhlu. Semalam suntuk aku terjaga, jadi aku sholat subuh bersama kalian dengan wudhu sholat Isya'." Kemudian Imam Syafi'i berpamitan dan pulang. Imam Ahamd berkata kepada putrinya, "yang dikerjakan oleh Imam Syafi'i semalam dalam keadaan tiduran, lebih utama dari pada apa yang kukerjakan sambil sholat malam."