Sunday, February 21, 2016

Mimpi Habib Mundzir Sebelum Wafatnya

Al Habib Mundzir Al Musawa bercerita; Beberapa minggu yang lalu aku bermimpi berpakaian lusuh bagai kuli yang bekerja sepanjang hari. Di hadapanku ada Rasulullah saw berdiri di pintu kemah besar dan megah sedang memperhatikanku. Kemudian beliau bersabda "Semua orang tak tega melihat kau kelelahan wahai Mundzir! aku lebih tak tega lagi. Kembalilah padaku, masuklah ke dalam kemahku dan istirahatlah".

Aku melihat kedalam kemah mewah itu, ternyata ada guru mulia (Habib Umar bin Hafidz) seraya berkata, "Kalau aku bisa keluar-masuk ke sini kapan saja, tapi Engkau wahai Mundzir, jika masuk kemah ini, kau tak akan kembali ke dunia".

Rasulullah saw terus mengajakku masuk, "Masuklah! engkau sudah kelelahan dan tak punya rumah di dunia. Tak ada rumah untukmu di dunia, karena rumahmu di sini bersamaku, serumah denganku, se atap denganku, makan dan minum bersamaku. Masuklah!". Aku bertanya, "Lalu bagaimana dengan Fatah Jakarta? (Fatah tegaknya panji kedamaian Rasulullah saw)". Beberapa orang menjawab di belakangku, “Wafatmu akan membangkit kan ribuan hati untuk meneruskan cita-citamu. Masuklah!".

Kemudian malaikat Izrail as menggenggamku dari belakang, ia memegang kedua pundakku, seluruh uratku terasa sudah digenggamannya, seraya berkata, "Silahkan!  Aku hantar engkau masuk, mari!" Maka kutepis tangannnya dan aku berkata, “Saya masih mau membantu Guru Mulia saya. Lalu Rasulullah saw memerintahkan Izrail as untuk melepaskanku dan aku terbangun dari tidurku.

Semalam ketika aku rebah dalam kegelapan, aku melihat ada dua tamu bertubuh cahaya, namun wajahnya tidak berbentuk kecuali hanya cahaya. Ia memperkenalkan bahwa dirinya adalah Izrail as. Kukatakan padanya, "Belum, belum, aku masih ingin berbakti pada Guru Muliaku. Pergilah dulu!”. Izrail menghilang begitu saja.

Aku teringat akan penyakit terakhirku. Aku senang wafat dengan penyakit ini, karena Rasulullah saw beberapa bulan sebelum wafatnya terus mengeluhkan sakit kepala. Salam rinduku untuk kalian semua jamaah Majlis Rasulullah saw kelak. Jika terjadi sesuatu padaku maka teruskan perjuanganku, maafkan kesalahanku dan kita akan berjumpa kelak ditempat yang abadi.

No comments:

Post a Comment