Friday, December 18, 2015

Wanita Yahudi bermimpi Nabi

Syeikh Abdul Wahid bin Ismail bercerita, bahwa dahulu di Mesir, ada seorang laki-laki yang setiap tahun mengadakan perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw.

Disebelah laki-laki tadi, ada tetangganya, suami-istri beragama Yahudi dan istri bertanya kepada suaminya;
Istri: kenapa tetangga muslim kita,  setiap bulan Rabi'ul Awwal membelanjakan banyak harta?
Suami: Itu karena dia beranggapan bahwa dalam bulan inilah nabinya dilahirkan, dia membelanjakan hartanya karena bahagia atas kelahiran nabinya.

Kemudian keduanya tidur dan isterinya bermimpi melihat seorang laki-laki yang begitu tampan, agung, berwibawa dan sangat dimuliakan, memasuki rumah tetangganya yang Muslim itu. Dikanan kiri lelaki tersebut ada serombongan sahabatnya, Mereka menghormati dan mengagungkannya.

Istri yahudi bertanya kepada pada salah seorang diantara anggota rombongan itu, "Siapa lelaki tampan ini?" Orang itu menjelaskan bahwa beliau adalah Rasulullah Saw. Rosul masuk kerumah ini untuk mengucapkan salam kepada penghuni rumah ini dan menemui mereka yang telah menunjukkan kegembiraan atas kelahiran beliau.

Wanita Yahudi bertanya lagi, "Maukah dia berbicara denganku jika aku mengajaknya bicara?" Laki-laki tadi menjawab, "Sudah tentu beliau mau."

Istri Yahudi lantas mendekati Nabi Muhammad Saw dan menyapanya, "Wahai Muhammad!" lantas Nabi pun menjawab, "Labbaik (aku sambut panggilanmu)." Wanita itu pun berkata, " Engkau menjawab orang sepertiku dengan Talbiyah, sedangkan aku tidak mengikuti agamamu dan akupun termasuk salah satu musuh-musuhmu."

Nabi bersabda kepadanya, "Demi Dzat Yang telah mengutusku dengan haq menjadi Nabi, aku tidak menjawab panggilanmu sehingga aku mengerti bahwasanya Allah telah memberi hidayah atasmu."

Wanita itupun berucap, "Sesungguhnya Tuan memang benar seorang Nabi yang mulia yang berpribadi agung, celakalah orang yang menyelisihiperintahmu dan merugilah orang yang tidak mengerti pangkatmu. Ulurkanlah tanganmu, Aku bersaksi bahwa Tiada Tuhan selain Allah dan Engkau adalah Rasulullah Saw."

Dalam hati, wanita itu berjanji kepada Allah besok pagi dia akan bersedekah dengan seluruh harta yang dia miliki dan melaksanakan jamuan untuk memperingati Maulid Nabi Shallallaahu Alaihi Wasallam, sekaligus sebagai ungkapan rasa syukur atas keislamannya dan mimpinya malam itu.

Akan tetapi, diluar dugaan begitu bangun pagi dia melihat suaminya sudah sibuk untuk menyiapkan suatu perjamuan. Dia begitu rajin dan serius. Wanita itupun heran dengan apa yang dilakukan suaminya dan berkata, "Ada apa gerangan kulihat engkau begitu sibuk dan bersemangat pagi ini?" suami menjawab, "Karena orang yang kau lihat malam tadi, yang mana engkau masuk Islam dihadapan beliau." 

Dia bertanya kepada suaminya, "Siapa gerangan yang telah membuka rahasia ini (ihwal impiannya) dan memperlihatkan kepada engkau?" Suaminya berkata, "Yaitu Nabi Muhammad yang mana aku masuk Islam setelah Engkau dihadapan beliau Saw. Beliaulah Nabi yang diterima syafaatnya kelak untuk orang yang bershalawat dan salam atas beliau."

Sumber: Fathush Shamad al Alim 'alaa Maulidis Sekh Ahmad bin al Qasim (halaman 44-46).

No comments:

Post a Comment