Monday, December 14, 2015

Kaya dihormati Miskin dicaci

Berapa banyak orang membudidayakan ayam, ayamnya mati, harga murah, enggak nyucuk walau sering nyelewengkan bama jatah pakan ayam 40 hari. Penanam karet harus menelan ludah dg kenyataan saat ini. eh nggak menyana Dul Semprul lulusan SMA yang hari-hari tukang ojek, tanahnya dibeli 2.5 miliyar. 1 miliyarnya dibelikan sawit, 200 jutanya buat nyaleg, ech dasar, dia dapat suara terbanyak dan sekarang jadi ketua DPRD. Satu bulan bisa ngantongi uang 100 juta dari semua usahanya. Orang di sekitarnya yang awalnya iri dengki sekarang sdh tidak lagi, sbb udah terlalu jauh utk disaingi. Yang mengenal dia sedikit demi sedikit mencari tahu apa yaaa yang membuat dia sukses, mulai dari amal-amalannya, guru-gurunya, bahkan doanya. padahal kenyataan sidul jarang shalat, tapi tetangganya tetap husnud dhon kalau dia rajin tahajjud. Di setiap perbincangan sidul selalu di jadikan contoh, "tuh tiru sidul mau soro, nggak gengsi sekarang sukses sugeeh." guman Said memberi motivasi kepada ponaannya yang masih duduk di bangku SMA. "Adul iku wong low profil (tawadhu'), nang wong gelem mesem" kata mbah nur di tengah-tengah yasinan malam jumat dengan mantap. Sejak istrinya meninggal si dul benar-benar menjadi pribadinya yang sesungguhnya, rajin shalat dan dzikir malam. Setahun kemudian dia menikah dg yatni seorang janda kembang, semua mobil-mobil adul di jual, rumah-rumahnya juga ditukarkan uang. kehidupannya sama kayak dulu yaitu dengan satu buah motor mio. Sedikit demi sedikit kegaguman kepadanya luntur, sehingga isu tak sedap hinggap di berbagai balai pertemuan. "Kualat, kere maneh, kuapok" kata mispan yang rumahnya dekat sama si dul. Dulu si tole yang panggil mas, kadang boso kromo inggil sekarang udah panggil dul dul kadang ditambai cuk di belakangnya. Memasuki usia hamil 4 bulan atau setahun setengah dari pernikahannya, adul mengundang kerabat dekat dan tetangga di desa suka maju yaitu sebuah desa yang jaraknya 100 kilo dari jarak rumah asalnya. sebagai tuan rumah dia memberi sambutan. "Bapak-bapak yang saya hormati, kami sekeluarga mohon maaf kepada bapak-bapak yang selama ini menjadi tetangga saya, mulai hari ini saya mau pindah ke tempat ini sbb beberapa bulan yang lalu saya mengundurkan diri dari ketua DPRD untuk mengikuti pemilihan wali kota, bapak -bapak sengaja tidak saya beri tahu, karena pean-pean bukan masuk daerah pemilihan kami, alhamdulillah saya sekarang menjadi wali kota. ini acara tasyakuran, karena hajat kami dikabulkan sekaligus walimah istri saya yang sdg hamil 4 bulan. "Enggeh pak wali kota" kata tole yang pake boso kromo inggil lagi. heheee

No comments:

Post a Comment