Tuesday, December 1, 2015

Mengapa sebagian Ulama suka Poligami

Merupakan fitrah manusia adalah menyukai lawan jenis hatta para Ulama sekalipun. Namun perbedaan Ulama dengan orang awam dalam menumpahkan syahwat dengan beristri dan berpoligami jika dibutuhkan. sedangkan orang awam, sebagian mencontoh para ulama dengan berpoligami, sebagian lagi memilih jajan diluar.
Mana yang lebih terhormat antara poligami dengan jajan diluaran?. tentu jawaban kita adalah berpoligami.
berikut ini akan kami paparkan sebagian alasan mengapa ulama berpoligami.

Dalam kitab tafsir Jami'il Ahkamil Qur’an;

لماذا أهل الاستقامة يحبون تعداد الزواج
قال القرطبي رحمه الله “إن كل من كان أتقى فشهوته أشد لأن الذي لا يكون تقيا فإنما يتفرج بالنظر والمس ألا ترى ما روي في الخبر: “العينان تزنيان واليدان تزنيان” فإذا كان في النظر والمس نوع من قضاء الشهوة قل الجماع، والمتقي لا ينظر ولا يمس فتكون الشهوة مجتمعة في نفسه فيكون أكثر جماعا .
وقال أبو بكر الوراق "كل شهوة تقسي القلب إلا الجماع فإنه يصفي القلب ولهذا كان الأنبياء يفعلون ذلك”. انظر تفسير القرطبي (٢٥٣/٥).

Kenapa orang istiqomah suka dengan poligami?
Berkata Imam Al Qurthubi rahimahullah berkata  "Sesungguhnya orang benar -benar bertakwa syahwatnya akan besar, Karena orang yang tidak bertakwa akan mudah melampiaskan syahwatnya dengan memandang dan menyentuh yang haram. tidakkah kamu melihat apa yang diriwayatkan dalam hadits: “dua mata yang berzina dan tangan yang berzina” Maka ketika memandang dan menyentuh merupakan sebagian pelampiasan syahwat akan mengakibatkan sedikit berjima’.
Sedangkan orang yang benar -benar bertakwa dia tidak akan memandang dan menyentuh. maka syahwat berkumpul pada dirinya, dan sering melakukan jima' ".

Berkata Abu Bakar Al Waraq: Semua syahwat dapat mengeraskan hati kecuali jima’. Sesungguhnya jima’ dapat melembutkan hati. Karena itulah para Nabi melakukan poligami dan jima’.
(Tafsir Al Qurthubi Juz. 5/253)

No comments:

Post a Comment