Sunday, January 3, 2016

Sayyid Muhammad & Nur Muhammad

Dari Abuya Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki, beliau mendengar dari ayahnya Sayyid Alawi bin Abbas Al Maliki, yang beliau padukan dengan apa yang beliau ambil dari kitab NUZHATUN NADHIRIN (نزهة الناظرين).

Ada seekor burung terbang/kucing lewat diatas makam Rasulullah lalu hewan tersebut jatuh dan mati ditempat.

Kemudian lama kelamaan terciumlah bau tak sedap dari arah makam. Hal ini yang menyebabkan rasa "Takdhim" mereka pada makam Syarif terpanggil untuk mensucikannya.

Lalu dipilihlah dari penjaga masjid yang paling saleh untuk mensucikan makam Rasululloh.
Maka terpilihlah salah satu dari mereka yang paling saleh, dan langsung dia melakukan tirakat/ riyadhoh demi membersihkan jiwa, menghadapi hal hal yang akan terjadi pada makam Rasululloh.

Setelah berpuasa, memperbanyak ibadah, sedekah selama 40 hari 40 malam, mulailah penjaga makam tersebut mengambil tangga untuk melewati dinding pembatas.

Sebenarnya hal ini adalah dilema antara keinginan mensucikan makam dan antara perasaan kurang takdhim memanjat dinding makam, namun karena terpanggil untuk kesucian, maka hal itu harus dilakukan.

Dan setelah orang tersebut berhasil memasuki makam dan berhasil mengambil bangkai binatang tersebut dan keluar, tiba tiba dia mendadak buta, bisu. Setelah beberapa hari dia meninggal dunia.

Hal ini karena dia tidak kuat memandang NUR MUHAMMAD yang ada dalam makam, dan tidak bisa berbicara karena konsentrasi lahiriyahnya belum bisa menyatu dengan dunianya, sebab seperti cerita beliau yang lain bahwa didalam masjid NABAWI bila malam hari ada sesuatu yang tidak bisa diungkapkan dengan kalimat, Apalagi makam Rasulullah.

Alangkah agung derajat nabi Muhammad dan derajat Shuhbah para sahabat, sehingga mereka tak ada yang mampu melihat cahaya ketampanannya.

Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammadin wa 'ala alihi wa shohbih.

Oleh : Al Habib Umar Bin Sholeh AlHamid

No comments:

Post a Comment