Wednesday, November 25, 2015

Tips memilih teman menurut Ibnu Qudamah



Syaikh Ahmad bin 'Abdurrahman bin Qudamah al-Maqdisi atau terkenal dengan nama Ibnu Qudamah Al Maqdisi memberikan nasehatnya dalam memilih teman:

"Ketahuilah, bahwasannya tidak dibenarkan seseorang mengambil setiap orang jadi sahabatnya, tetapi dia harus mampu memilih kriteria-kriteria orang yang dijadikannya teman, baik dari segi sifat-sifatnya, perangai-perangainya atau lainnya yang bisa menimbulkan gairah berteman sesuai pula dengan manfaat yang bisa diperoleh dari persahabatan tersebut itu. 

Ada manusia yang berteman karena tendensi dunia, seperti karena harta, kedudukan atau sekedar senang melihat-lihat dan bisa ngobrol saja, tetapi itu bukan tujuan kita.

Ada pula orang yang berteman karena kepentingan Dien (agama), dalarn hal inipun ada yang karena ingin mengambil faidah dari ilmu dan amalnya, karena kemuliaannya atau karena mengharap pertolongan dalam berbagai kepentingannya. Tapi, kesimpulan dari semua itu orang yang diharapkan jadi teman harus memenuhi lima kriteria berikut; Dia cerdas (berakal), berakhlak baik, tidak fasiq, bukan ahli bid'ah dan tidak rakus dunia. 

Mengapa harus demikian?, Karena kecerdasan adalah sebagai modal utama, tak ada kabaikan jika berteman dengan orang dungu, karena terkadang ia ingin menolongmu tapi malah mencelakakanmu. Adapun orang yang berakhlak baik, itu harus, Karena terkadang orang yang cerdaspun kalau sedang marah atau dikuasai emosi, dia akan menuruti hawa nafsunya. Maka tak baik pula berteman dengan orang cerdas tetapi tidak berahlak. Sedangkan orang fasiq, dia tidak punya rasa takut kepada Allah. Dan barang siapa tidak takut pada Allah, maka kamu tidak akan aman dari tipu daya dan kedengkiannya, Dia juga tidak dapat dipercaya. Kalau ahli bid'ah jika kita bergaul dengannya dikhawatirkan kita akan terpengaruh dengan jeleknya kebid'ahannya itu. (Mukhtasor Minhajul Qasidin, Ibnu Qudamah hal 99).

Rasulullah saw. bersabda: "Seseorang itu (dinilai) dengan siapa ia duduk bersama, dan seseorang itu (diukur) dengan siapa ia berjalan. Karena itu, hendaklah engkau memperhatikan siapa yang hendak dijadikan kawan."

Rasulullah saw. bersabda: "Duduk dengan orang saleh lebih baik daripada duduk sendirian, dan duduk sendirian lebih baik daripada duduk bersama kawan jahat."

Rasulullah saw. bersabda: "Perumpamaan teman yang saleh, seperti penjual minyak wangi. Baik ia memberimu sedikit, atau kamu membeli daripadanya sedikit, atau sekurang-kurangnya kamu bisa mencium bau wanginya. Dan perumpamaan teman yg jelek, seperti tukang besi peniup api. Baik ia akan membakar bajumu, atau kamu akan mencium bau busuk daripadanya."
Seorang penyair berkata:
Jangan tergesa menilai seseorang
Telitilah dahulu siapa teman sejawatnya
Menjadi nyata sifat seseorang
Manakala dilihat siapa teman bersamanya

Sebarkanlah! semoga manfaat..

No comments:

Post a Comment