Friday, March 11, 2016

KE AJAIBAN SHALAWAT ( Penjahat Masuk Surga )

Ada seorang sufi, ia menceritakan pengalaman hidupnya tentang ke ajaiban shalawat Nabi saw. Dia menuturkan bahwa ada seorang penjahat yang hidupnya hanya di isi dengan perbuatan-perbuatan maksiat. Demikian tenggelamnya penjahat itu ke dalam lumpur kemaksiatan seperti kebiasaan mabuk-mabukan, ia tidak bisa lagi membedakan mana hari kemarin, hari ini dan hari esok.

Kemudian sang sufi menasehati sang penjahat agar ia tidak mengulangi lagi kedurhakaannya dan segera bertaubat pada Alloh swt. Namun demikian, penjahat tetaplah penjahat, nasehat sang sufi tidak digubrisnya. Ia tetap meneruskan perbuatan-perbuatan bejatnya sampai ajal datang menjemputnya.

Menurut logika sufi, penjahat tersebut benar-benar bernasib tidak baik, karena ia tidak sempat mengubah arah hidupnya yang hina dan bahkan tidak sempat bertobat. Sang sufi mengatakan bahwa si penjahat akan di masukkan ke dalam neraka.

Namun apa yang terjadi? Pada suatu malam, sang sufi bermimpi, ia melihat sang penjahat menempati posisi yang amat tinggi dan mulia dengan memakai pakaian surga berwarna hijau yang mana merupakan pakaian kemuliaan dan kebesaran ahli surga.

Sang sufi keheranan dan bertanya pada sang penjahat, “Apakah yang membuatmu mendapatkan martabat setinggi ini?.” Sang penjahat menjawab, “Wahai sufi, ketika aku hadir di suatu majelis dzikir, aku mendengar ceramah orang alim yang ada disitu berkata, “Barangsiapa membaca shalawat atas nabi Muhammad saw, niscaya wajib baginya masuk ke dalam surga.”

Kemudian orang alim tersebut mengeraskan suaranya membaca shalawat atas Nabi saw dan aku pun beserta orang-orang yang hadir di majelis itu sama-sama mengeraskan suara. Maka, pada saat itulah, kami semua di ampuni dan di rahmati oleh Alloh yang Maha Pemurah terhadap nikmat-Nya.

No comments:

Post a Comment