Sunday, September 4, 2016

HUKUM BULU AYAM DAN SAYAP LARON

PERTANYAAN
1. Jika kuping terasa gatal, sebagian orang menjadikan bulu ayam sebagai urek-urek. Najiskah bulu ayam?
2. Bila musim hujan tiba, biasanya banyak laron beterbangan mencari cayaha/lampu dan sayapnya berserakan dimana-mana. Najiskah sayap laron?

JAWABAN
Anggota binatang yang terputus dari badannya disaat masih hidup dihukumi najis. Maka dari itu sayap laron termasuk najis. Dikecualikan dari hukum najis adalah bulu-bulu binatang yang halal dimakan seperti ayam, hukumnya suci dengan ijma' ulama.

روضة الطالبين ج1/ص15
[فرع] في أجزاء الحيوان. الأصل أن ما انفصل من حي فهو نجس.
الشعر المجزوز من مأكول اللحم في الحياة والصوف والوبر والريش فكلها طاهرة بالاجماع والمتناثر والمنتوف طاهر على الصحيح ويستثنى أيضا شعر الآدمي والعضو المبان منه ومن السمك والجراد ومشيمة الآدمي فهذه كلها طاهرة على المذهب وهذا الذي ذكرناه في الشعور تفريع على المذهب في نجاسة الشعر بالموت
(cabang) Menjelaskan tentang bagian-bagian tubuh binatang. Sesuatu yang terpisah dari binatang yang masih hidup hukumnya najis.
Bulu yang dicukur dari binatang yang halal dimakan yang dicukur disaat hidupnya, bulu wool (sejenis domba), bulu dari sejenis kelinci dan bulu dari sejenis burung, semuanya dihukumi suci dengan ijma' Ulama'. Sedangkan bulu yang yang bertaburan dan yang dicabut darinya hukumnya suci menurut pendapat yang shahih. Dikecualikan juga rambut manusia, anggota yang terputus darinya, ikan, belalang dan ari-ari manusia, semuanya dihukumi suci menurut madzhab syafi'i. Dan ini yang telah kami jelaskan tentang bulu-bulu adalah cabang dari madzhab syafi'i yang mengatakan najisnya rambut sebab mati.
Raudhatut Thalibiin I/15

( وما قطع من حي فهو ميت إلا الشعور المنتفع بها في المفارش والملابس وغيرهما ) الأصل في ذلك حديث أبي سعيد الخدري رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم سئل عن جباب أسنمة الإبل وأليات الغنم فقال ما قطع من حي فهو ميت وفي رواية ما قطع من بهيمة وهي حية فهو ميت ويستثى من عموم ذلك شعر المأكول وريشه وصوفه ووبره إذا انفصل في حياته بقطع أو قص فإنه طاهر وكذا ما تناثر أو نتف في الأصح
"Sesuatu yang dipotong dari binatang hidup hukumnya mati (najis) kecuali rambut yang bisa dimanfaatkan untuk tikar, pakaian dan lain-lain berdasarkan hadits Nabi riwayat Abi Said Al Khudri saat Nabi ditanya tentang Jubah yang terbuat dari punuk unta dan pantat kambing, Nabi menjawab, "Sesuatu yang dipotong dari barang hidup hukumnya mayat. Diriwayat lain "Sesuatu yang dipotong dari binatang yang hidup hukumnya mayat". Dikecualikan dari keumuman hadits ini rambut dari binatang yang halal di makan dagingnya, bulu-bulunya bila dipotong saat hidupnya dengan memotong, mencukur maka dihukumi suci (ulama sepakat), begitu juga bulu yang beterbangan dan yang dicabut menurut pendapat yang shahih (ulama berbeda pendapat).
Kifaayah Al-Akhyaar I/521

No comments:

Post a Comment