Sunday, May 22, 2016

KISAH SEORANG SANTRI YANG HATINYA SUDAH DIIKAT OLEH GURUNYA

Ada seorang santri, setelah lama pulang kerumahnya, ia merasa sangat jauh dan sudah tidak memiliki ikatan batin dengan gurunya. Dia suka bermaksiat, bahkan dia lupa dengan ajaran gurunya seperti layaknya bukan seorang santri.

Pada suatu hari, gurunya berdakwah ke daerah dimana dia tinggal. ketika mendengar kabar gurunya akan datang berdakwah, dia sangat senang tetapi disisi lain dia merasa takut dan malu untuk bertemu gurunya. Dia berusaha menghindar agar tidak bertemu, tetapi Allah mentakdirkan sesuatu yang tak8 disangka, dia tidak sengaja bertemu gurunya.

Sang guru mengajaknya bersalaman, si santri sangat malu. Gurunya tersenyum kepadanya dan mengantakan sesuatu yang tak pernah terbayang di benak santri, "Thir ya thoir, habluk ma'ana" (Terbanglah wahai burung, talimu bersamaku). Artinya kau bebas berbuat apapun sesukamu tapi ketahuilah talimu berada di tanganku, kapanpun aku ingin menarikmu kembali, aku mudah untuk melakukannya.

Ketahuilah, ikatan yang sudah terjalin tidak akan terputus. Inilah inayah (perhatian) dari seorang guru kepada santrinya, tanpa disadari saat kau melakukan perbuatan yang kurang baik, kau akan ditegur. Kau seperti burung yang kakinya terikat, tidak akan terlepas meski kau terbang kemanapun.

No comments:

Post a Comment