Saturday, September 2, 2017

DHAB (biawak arab) PUN BERIMAN PADA NABI

Ketika pemburu Dlab (Biawak arab) mendamprat Baginda Nabi Shallallahu Alayhi Wasallama yg tengah dikelilingi para sahabatnya, Sayyidina Umar seketika murka, “Ya Rasulallaah biarkan aku membunuhnya!!”.

“Jangaannn,,, “ sabda Baginda Nabi, “Tidakkah kau tahu, bahwa orang yg penyantun, penyabar dan lemah lembut (al Haliimm) hampir saja menjadikannya Nabi!?”.

Tidak menggubris percakapan keduanya, pemburu Dlab itu malah merangsek kehadapan baginda Nabi, “Demi Lata dan Uzza, aku tidak akan pernah beriman padamu, sampai Dlab ini (Yg ia sembunyikan dibawah lengan bajunya) juga beriman padamu!!”. Lalu ia mengeluarkannya dari balik lengan bajunya dan melemparkannya di hadapan Baginda Nabi --Hmm kurang ajar sekali--.

Tetep dengan gaya petentang-petentengnya ia berkata, “Kalau dia beriman (Sambil menunjuk biawak arab itu), akupun juga akan beriman padamu!!”.

Dengan tenang, Baginda Nabi bersabda,:

“Hei Dlabb,,,”.

Dan ajaibnya, dengan bahasa arab fasih, jelas dan bisa di dengar semua orang yg berkumpul di situ, biawak arab itu menjawab:

“Labbaiyka wa sa’dayka Yaa Rasula Rabbi ‘Alaminn,,, (Aku menyahut seruanmu dan membantumu wahai utusan Tuhan semesta alam. Kalau bahasa saya: Injih,, Daleeeem Gusti,,,)”.

“Siapa yg kau sembah?” sabda baginda Nabi.

“Yaitu, Dzat yang di langit ‘arasyNya, di bumi kekuasaanNya, di lautan jalanNya, di Syurga rahmatNya, dan di Neraka siksaanNya”.

“Lalu, siapakah aku, Hei Dlab??”.

“Panjenengan adalah Utusan Tuhan sekalian ‘alam dan pamungkas para Nabi. Sungguh berbahagialah orang yang membenarkan (risalah) mu, dan rugilah orang yang menolak (risalah) mu”.

Maka pemburu Arab baduwi tadi pun berkata, “Asyhadu alla Ilaaha Illallah, dan sungguh benar kau adalah Utusan Allah, Demi Allah!!. Sungguh aku telah datang kepadamu tadi dengan perasaan yang penuh kemarahan sampai tiada dimuka Bumi ini yg lebih kubenci selain dirimu. Dan sekarang, kamulah orang yang paling aku cintai melebihi diriku dan ibu bapaku, Dan sungguh rambutku, kulitku, dalam jiwaku, luar jiwaku, dari hatiku dan Dlahirku, beriman padamu”.

Oleh robetz azmi

No comments:

Post a Comment